PortalMadura.Com, Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan potensi gerakan tanah di Indonesia pada Januari 2019 lebih tinggi ketimbang Desember 2018.
Kepala PVMBG Kasbani dalam siaran pers mengatakan potensi gerakan tanah itu meluas ke sebagian besar wilayah Indonesia, terutama Sumatera, Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.
“Penyebabnya akibat kemiringan lereng, tanah lapuk yang mudah tererosi, saluran drainase buruk dan dipicu hujan lebat sebelum dan saat terjadinya gerakan tanah,” ujar Kasbani, Sabtu.
Baru-baru ini, kata Kasbani, gerakan tanah terjadi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kabupaten Manggarai, NTT, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Dampaknya, menurut Kasbani, tanah longsor mengakibatkan satu rumah rusak berat dan satu rumah lainnya rusak ringan di Kota Balikpapan. dilaporkan Anadolu Agency, Minggu (13/1/2019).
Longsor, lanjut Kasbani, juga menghambat lalu lintas di Manggarai dan Toraja Utara, juga jalan retak di Sinjai.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mengatakan bencana akibat hidrologi, di antaranya tanah longsor dan banjir, merupakan bencana yang paling banyak terjadi dan menimbulkan korban jiwa pada 2018 di Indonesia. (AA)