Ramadan, Ini 6 Waktu Diijabahnya Doa

Avatar of PortalMadura.com
Ramadan, Ini 7 Waktu Diijabahnya Doa
Ilustrasi (Viva)

PortalMadura.Com – Bulan Ramadan menjadi ladang pahala bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia. Bukan hanya itu, segala permintaan yang diminta akan diijabah oleh Allah SWT bagi orang-orang yang benar-benar berikhtiar dan berdoa.

Apalagi berdoa di waktu-waktu mustajab di bulan suci ini. Ada beberapa waktu terkabulnya doa saat Ramadan. Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com dari laman dalamislam.com, berikut ini penjelasannya:

Waktu Sahur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Rabb kita tabaraka wata’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir.
Lantas Allah berfirman: “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan.Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no.758).

Ibnu Hajar juga menjelaskan hadis di atas dengan berkata: “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).

Saat Berpuasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib AlArnauth mengatakan bahwa hadis ini shahih dengan berbagai jalan danpenguatnya)

Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Disunahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan doa kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’, 6: 273)

Ketika Berbuka Puasa

Rasulullsh bersabda: “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini hasan).

Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa doa mudah dikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

Ketika Sepertiga Malam Terakhir

Allah SWT mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya: waktu salat tahajud yang baik

“Ketika waktu sahur(akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)

Sepertiga malam yangpaling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita SubhanahuWa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu.

Rasulullah bersabda: “Rabb kita turun kelangit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian Allah berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

Namun perlu dicatat, sifat ‘turun’ dalam hadis ini jangan sampai membuat Anda membayangkan Allah turun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu berbeda. Yang penting Anda mengimani bahwa Allah turun ke langit dunia, karena yang berkata demikian adalah Rasulullah diberi julukan Ash shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.

Dari hadis ini jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Lebih lagi di bulan Ramadan, bangun di sepertiga malam akhir bukanlah hal yang berat lagi. Oleh karena itu, manfaatkan lahsebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.

Ketika Malam Lailatulqadar

Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan.Sebagaimana firman Allah: “Malam Lailatul Qadrlebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3)

Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha: “Aku bertanya kepadaRasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika akumenemukan malam Lailatul Qadar?
Beliau bersabda: Berdoalah: Allahumma innaka ‘afuwwuntuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni

Artinya: ‘Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku”(HR. Tirmidzi, 3513, IbnuMajah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)

Pada hadis ini Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhiallahu’anha meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar. Namun ternyata Rasulullah mengajarkan lafadz doa. Ini menunjukkan bahwa pada malam LailatulQadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.

Ketika Azan Berkumandang

Selain dianjurkan untuk menjawab azan dengan lafaz yang sama, saat azan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa.

Rasulullah bersabda: “Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika azan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang”(HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar,1/369, berkata: “Hasan Shahih”).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.