Realisasi BPNT Bergejolak, Aktivis PMII Sumenep Minta Sekda Bertanggung Jawab

Avatar of PortalMadura.com
Realisasi BPNT Bergejolak, Aktivis PMII Sumenep Minta Sekda Bertanggung Jawab
PMII Sumenep menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati setempat (Foto: Samsul Arifin @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati setempat, Kamis (23/1/2020).

Mereka menuntut agar Sekretaris Daerah, Edy Rasyiadi, bertanggung jawab atas realisasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang bergejolak lantaran tidak sesuai mekanismenya.

Selain berorasi secara bergantian, mereka juga membawa poster dan spanduk yang bertuliskan kecaman terhadap Sekda selaku ketua tim koordinasi penyaluran .

“Sekda harus bertanggung jawab atas carut-marutnya realisasi BPNT di Sumenep ini. Ini program untuk rakyat kecil, jika ada persoalan segera diselesaikan,” kata Koordinator Aksi PMII Unija, Dimas Wahyu Abdillah.

Ia menilai, Sekda terkesan tutup mata dan telinga. Sebab, dalam beberapa pekan terakhir ini terjadi persoalan dalam realisasi BPNT, namun tidak kunjung ada penyelesaian. Di sejumlah tempat banyak ditemukan bahan pangan yang tidak sesuai standar.

“Kalau pak Sekda tidak mampu menyelesaikan persoalan ini, terus siapa yang mau bertanggung jawab,” teriaknya di depan Kantor Bupati.

Baca Juga : Pasca Kebakaran, Kondisi Terkini Toko Basmalah Karang Penang Sampang

Mereka juga meminta agar Sekda menemuinya guna menyampaikan aspirasi. Rupanya Sekda tidak ada di tempat. Hanya Kabag humas Pemkab Sumenep, Joko Sigit, beserta pejabat lain menemuinya, namun para aktivis menolaknya.

Hingga saat ini, para aktivis mahasiswa tersebut tetap bertahan di depan Kantor Bupati guna menemui Sekda, Edy Rasyiadi.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.