Sekali Kau Berbohong, Akan Muncul Rasa Ingin Melakukannya lagi

Avatar of PortalMadura.com
bohong
Ilustrasi

PortalMadura.Com, suatu alibi yang dikatakan oleh manusia baik untuk kepentingan diri sendiri atau yang lain. Memang tak dapat dipungkiri bahwa tidak semua manusia yang ada di dunia ini adalah orang yang jujur. Sifat alamiah seorang manusia apabila ia terancam pada suatu momen, instingnya akan muncul untuk membuat sebuah kebohongan atau alibi agar ia selamat dari keadaan tersebut.

Namun apakah kalian menyadari apabila kita sekali berbohong akan muncul kebohongan yang lain kemudian ? Ya, itu fakta. Imam Al Mawardi pun mengungkapkan dalam kitab Adabu Dunya Waddin:

“Kebohongan adalah sumber dan akar dari segala kejahatan dan kejelekan karena dampak buruk dan keji yan ditimbulkannya.”

Keterangan tersebut mengingatkan bahwa kebohongan adalah penyakit yang berbahaya dalam kehidupan individu dan sosial. Jika sekali menyebarkan berita yang bohong (hoaks), maka yang terjadi adalah keresahan yang hebat dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga timbullah rasa saling membenci antar sesama hanya karena beda persepsi. Apabila perbuatan tersebut sudah merajalela ke dalam tubuh Masyarakat, maka hilanglah rasa senang dan keakraban antara anggota-anggotanya. Mengingat dampaknya yang sangat negatif dan membahayakan Masyarakat, maka Islam melarang berbohong dan menganggap perbuatan ini sebagai perbuatan dosa besar.

Nabi berwasiat kepada umat Islam untuk membuang jauh-jauh sifat pembohong, karena perbuatan mengantarkan manusia ke jurang neraka yang menakutkan. Sabda Rasululah dalam hadisnya:

Dari ‘Abdullâh bin Mas'ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).”

Lalu masih bersediakah atau kita masih menyudihkan diri kita untuk menjadi seorang pendusta? Mari berpikir untuk tidak melakukannya. Baik itu berbohong demi kebaikan ataupun keburukan tidak akan pernah berakhir dengan baik, yang ada hanya kekecewaan yang akan menghantui kedua belah pihak.

Jujur lebih baik dari pada bohong yang akhirnya menjerumuskan. Jika kita menjadi seorang pendusta maka sekalinya nanti kita ketahuan akan berdampak buruk pada diri kita. Karena ibarat bau busuk, ia akan tercium secara perlahan dan kemudian terungkaplah segala dramanya. Jangan kecewakan orang-orang yang percaya padamu, karena kepercayaan itu layaknya sebuah kertas. Sekali ia dirusak, tidak akan pernah kembali seperti sedia kala. Semoga bermanfaat, Wallahu A'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.