PortalMadura.Com, Sumenep – Perayaan dalam rangka menyemarakkan peringatan HUT ke 73 Kemerdekaan RI tahun 2018 cukup terasa hingga ke pelosok desa di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Meski upacara bendera detik-detik Proklamasi 17 Agustus sudah selesai dilaksanakan, namun rangkain kegiatan yang melibatkan masyarakat umum terus berlangsung.
Salah satunya, warga Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Sumenep akan menggelar Istigasah Abkar, Minggu (19/8/2018), pukul 14.00 WIB di balai desa setempat.
“Di acara istigasah ini, juga akan menyalurkan bantuan pada anak yatim dan guru ngaji,” terang Ketua Karang Taruna Paseban Agung Arya Wiraraja, Desa Juruan Laok, Batuputih, Sumenep, Moh. Zalwi, Sabtu (18/8/2018).
Pria lajang ini mengungkapkan, semua rangkaian acara merupakan bentuk syukur di momen perayaan kemerdekaan RI sekaligus wujud kepedulian pemerintahan desa bersama pemuda terhadap warga.
Pada Minggu malam dilanjutkan dengan penyerahan bantuan pada siswa berprestasi bagi putra-putri warga di Desa Juruan Laok serta penyerahan hadiah bagi pemenang berbagai jenis lomba yang dilaksanakan jauh-jauh sebelumnya.
“Kemasan acara pada Minggu malam, juga ada pawai obor yang melibatkan siswa, aparat desa dan masyarakat umum, serta sajian musik kolaborasi antara modern dan tradisional yang menjadi potensi desa,” urainya.
Disebutkan, bahwa kegiatan agustusan tersebut berkat kerjasama Pemerintah Desa Juruan Laok, Karang Taruna, PKK, peserta KKN 009 STKIP PGRI Sumenep dan media online PortalMadura.Com.
Baca : Hadiri Pelantikan Karang Taruna, Wabup Sumenep Titip Kesejehteraan Masyarakat
Baca : Surat Terbuka Untuk Pak Mahfud MD dari ‘Taretan Dhibi’
Baca : Kapolres Sumenep : Ayo doakan Asian Games 2018 sukses dan Indonesia juara
Baca : SKK Migas dan HCML Gelar Upacara Bendera di Atas Kapal Selat Madura
Sementara, salah satu aparat Desa Juruan Laok, Hakim menjelaskan, kegiatan agustusan tersebut merupakan agenda rutin tahunan, namun setiap tahunnya berbeda sajian.
“Sudah sejak tahun 2016, even agustusan terselenggara dengan melibatkan semua komponen masyarakat,” terang Hakim.
Menurutnya, selain mengangkat potensi desa ke publik, juga salah satu usaha untuk menanamkan rasa cinta tanah air demi tegaknya NKRI.
“Alhamdulillah, dampaknya cukup baik terhadap kehidupan warga. Kebersamaan dan rasa gotong royong sangat terasa. Bahkan, potensi desa yang selama ini terpendam mulai terangkat. Kedepan, memang masih perlu untuk ditingkatkan dan berbenah,” pungkasnya.(Hartono)