Cerpen  

Seperti Telur Busuk

Avatar of PortalMadura.com
Seperti Telur Busuk
Ilustrasi (pexels/Karolina Grabowska)

oleh : Ni Made Emi Noviyani*

“Viorentina Angelia sebagai mahasiswa lulusan terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis dipersilakan naik ke atas panggung!”, tiba-tiba suara lantang MC mengagetkanku yang berada di deretan tiga di barisan wisudawan yang berjumlah lima ratus orang dan 3000 pasang telinga undangan yang hadir.

Ya! Hari ini adalah hari wisudaku, hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua mahasiswa. Pukul 07:00 WIB aku sudah sampai di depan Dome dan sedang antri untuk melakukan presensi, setelah itu aku langsung mengambil snack dan langsung menuju ke dalam Dome. Dome adalah semacam Gedung pertemuan yang bisa menampung 7000 orang. Biasanya juga digunakan untuk konser music atau pertunjukan lain. Setelah menempati tempat duduk masing-masing yang sudah diberi nomor sesuai dengan nomor presensi, tak lama kemudian, Rektor dan jajarannya memasuki ruangan. Ada tiga ratus lebih orang yang akan diwisuda hari ini. Angka yang cukup banyak untuk menunggu, menanti namanya untuk dipanggil.

Tak lama kemudian nama Vioren pun dipanggil. Dengan senyum bahagia bercampur sedih ia bangkit dari tempat duduknya menuju ke depan untuk dipindahkan tali topi toganya dari kiri ke kanan. Ia bahagia karena hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu dan hari ini pun ia sedih karena satu pun dari keluarganya tidak ada yang datang untuk menyaksikan wisudanya. Setelah semuanya selesai. Tibalah di bagian akhir dari wisuda yaitu sambutan dari bapak Rektor. Tak butuh waktu lama, selesailah sudah acara wisuda itu.

“Vioren, selamat yaa!!”, ucap Rina sambil memberi buket bunga.

“Selamat kawanku, semoga ilmunya bermanfaat yaa…”, ucap Anya sambil memeluk lalu memberikan Vioren hadiah.

“Vioreennn!!!”, tiba-tiba Gita datang dengan hebohnya

Congratualition sahabatku. Semoga gelar dan ilmunya bermanfaat”, ucapnya memberi selamat lalu memeluk Vioren.

“Amiinn, terima kasih banyak. Congratulation juga buat kamu”, balasnya

“Selamat ya Gita”, ucap Rina dan Anya memberi selamat pada Gita

“Iyaa makasih bestie”, balas Gita

“Keluarga kamu mana Vioren?”, Tanya Gita

“Oh, gak ada yang datang, sibuk paling”, jelas Vioren

“Eh, kita foto dulu dong, masa kita gak foto?”, ajak Vioren mengalihkan pembicaraan

“Oh iya, harus dong! Hayukk, mau foto dimana?”, tanya Gita dan Anya

“Di sana aja yuk”, jawab Rina

Setelah asyik berfoto, mereka pun bergegas melangkah menuju parkiran. Sesampainya di parkiran, mereka pun masuk ke dalam mobil milik Gita lalu pulang ke kost masing-masing.

Vioren melangkahkan kaki menuju kamarnya. Setelah sampai, ia langsung membersihkan make up lalu merebahkan tubuhnya di kasur. Hari ini ia merasa begitu lelah. Ingin sekali ia beristirahat sepanjang hari. Mengistirahatkan matanya, hatinya, pikirannya dan jiwanya yang lemah. Dalam keheningan, tiba-tiba ia diingatkan kembali pada permasalahan dalam keluarganya.

Sejak kecil Vioren tinggal bersama Kakek dan Neneknya. Ia sangat jarang bertemu dengan Ibu dan Ayahnya karena sibuk bekerja di luar kota. Setiap kali orang tuanya libur kerja, Vioren selalu diajak jalan-jalan dan dibelikan mainan mahal. Tak heran teman-temannya banyak yang iri padanya karena mereka tidak mempunyai mainan yang bagus seperti yang Vioren punya. Akan tetapi, dibalik semua itu, Vioren tidak begitu bahagia dengan mainan yang banyak dan mahal. Yang ia inginkan hanyalah bisa bertemu setiap hari dengan kedua orang tuanya. Ia juga merasa iri dengan teman-temannya ketika mengambil rapot. Semua temannya di damping oleh orang tuanya sedangkan ia selalu di damping oleh neneknya.

Setelah beberapa tahun berlalu, tibalah Vioren duduk di bangku SMP. Di usia remajanya ia sudah harus merasakan sakitnya merasakan perpisahan kedua orang tuanya. Entah karena alasan apa orang tuanya mengambil keputusan untuk bercerai. Menerima kenyataan bahwa orang tuanya telah resmi berpisah sangatlah berat untuk dirinya.

Ia terpaksa harus memilih salah satu di antaranya. Bersama siapa ia akan tinggal. Dan itu merupakan pilihan yang sulit baginya. Tapi, sesulit apapun itu ia harus bisa mengambil keputusan. Keputusannya ia memilih tinggal bersama Ayahnya. Tetapi berpisah dari Ibu pun sangat berat dan menyakitkan untuknya. Namun kali ini ia bertanya-tanya apakah Ibunya bisa menjadi malaikat pelindungnya? Apakah Ibunya masih mau menepati janjinya untuk menyekolahkannya setinggi mungkin? Sedangkan ia dan Ibunya saja tidak tinggal satu atap lagi. Jika ditanya bagaimana perasaan Vioren saat ini sudah pasti hatinya hancur. Dimana itu akan menjadi suatu hal yang akan terus membekas dalam hidupnya. Bahkan yang lebih parahnya akan menjadi trauma untuk dirinya.

Beberapa bulan telah berlalu. Setelah perceraian kedua orang tuanya. Ayahnya memperkenalkan perempuan muda melalui telepon. Perempuan itu bernama Alexa.

“Hallo Vioren”, sapa perempuan itu dari telepon genggam milik Ayah Vioren

“Hai Tante”, jawab Vioren datar

“Tante boleh nggak main ke rumah Vioren? Nanti Tante ajak jalan-jalan ke tempat yang belum kamu kunjungi sebelumnya, pasti kamu senang”, seru perempuan itu merayu Vioren

“Boleh-boleh saja”, jawab Vioren sambal membayangkan kemana saja ia akan pergi

Beberapa bulan setelah Alexa dan Vioren bicara di telepon, akhirnya Ayah Vioren menikah dengan Alexa. Dua tahun kemudian Vioren telah duduk di bangku SMA. Ia telah menjadi remaja yang cantik. Ia merasa beruntung memiliki Ibu sambung yang sekarang sifatnya hampir sama seperti Ibunya yang dulu, orangnya baik, sopan, rajin, dan selali menebar senyum disetiap paginya.

Pada jam enam pagi terdengar teriakan yang sangat sering Vioren dengar.

“Vioreennn… ini sudah jam enam kamu nggak sekolah ya??”, tanya mama Alexa sambal teriak-teriak di lantai bawah.

“Apa? Ini sudah jam enam?”, Vioren kaget di tempat tidur langsung bergegas mengambil handuk dan langsung ke kamar mandi

“Ma, Aku kok enggak dibangunin jam lima sihh??”, tanya Vioren dari dalam kamar mandi

“Maaf mama tadi lagi di dapur masak buat kamu dan Ayah, mama kira kamu sudah bangun”, jawab mama Alexa dengan raut wajag tidak bersalah.

“Aahhh dasar mama”, kata Vioren sembari selesai mandi

Keesokan harinya Vioren tidak sekolah karena hari minggu. Tetapi ayahnya tidak ada di rumah karena ada tugas kerja di luar kota. Vioren tumben pagi-pagi sudah haus dan Ia langsung bangun menuju dapur. Di dapur Ia melihat Ibu tirinya yang sedang menelpon seseorang dengan raut wajah yang sangat serius. Vioren pun penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh Ibu tirinya itu. Vioren mencoba untuk mendengar pembicaraan itu. Dan saat itu pun Vioren sangat kaget setelah tau bagaimana sifat Ibu tirinya yang asli. Ternyata dia mempunyai rencana yang sangat buruk terhadap keluarga Vioren. Vioren langsung berlari menuju kamar tanpa sengaja dia menyenggol pas bunga di sampingnya sampai jatuh, Ibu tirinya mendengar dan menuju ke asal suara itu. Dilihatlah Vioren yang sedang menangis dan raut wajah marah. Ibu tirinya kelihatan kaget setelah melihat siapa yang sedang berdiri di depannya itu. Da takut jika semua obrolannya di telepon didengar oleh Vioren.

“Ngapain kamu disini??”, tanya Mama Alexa singkat

“Ohh ini Ma, saya haus banget mau ngambil air minum ke dapur tapi aku nyenggol pot ini sampai pecah, maaf ya Ma”, balas Vioren dengan wajah gugup dan ketakutan melihat Ibu tirinya yang kelihatan ada niat buruk padanya.

“Ohh kirain kamu kenapa, tadi kamu dengar pembicaraan Mama nggak?”

“Mmm nggak Ma, emang mama lagi ngomongin apa?”, tanya Vioren pura-pura tidak mendengarnya

“Itu Ayahmu tadi nelpon Mama katanya lagi 20 hari baru pulang dari Singapura, katanya Ayah kangen sama kamu”

“Kok lama banget Ayah disana?”, tanya Vioren dengan wajah kesal, karena mendengar berita tersebut

“Iya, katanya sih masih banyak tugas disana”, kata Mama Alexa mencoba untuk membuat Vioren tenang.

“Iya deh Ma, aku mau ke kamar dulu ya mau lanjutin tidur lagi, hehee”, kata Vioren sambal tersenyum

“Iya sayang, Mama mau nyiapin makan dulu”, balas Mama alexa tersenyum canggung.

Setelah Vioren sampai di kamarnya. Ia langsung menelpon Ayahnya untuk memberitahukan apa yang barusan Ia dengar, tetapi Ayahnya tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Vioren karena Ayahnya sudah terpengaruh pada kebaikan Mama Alexa setiap harinya tidak mungkin seorang Ibu yang baik punya niat sejahat itu. Vioren pun menengaskan kepada Ayahnya berkali-kali tapi tetap Ayahnya tidak percaya.

Keesokan harinya Vioren hendak ke dapur untuk mengambil jus yang Ia beli kemarin sore. Ia melihat Ibu tirinya menaruh serbuk aneh pada makanan yang hendak diberikan Vioren yang tadinya Vioren meminta tolong kepada Ibu tirinya untuk dibuatkan nasi goreng kesukaannya. Vioren pun langsung mendekati Ibu tirinya dan bertanya,

“Itu diisi apa nasi gorengnya Ma?”, tanya Vioren penasaran

“Mmm anu, apa, ini mama mau ngasi sedikit penyedap nasi goreng biar lebih enak”, kata Mama Alexa dengan wajah kebingungan karena rencananya dilihat oleh Vioren

Vioren tidak percaya, dia menyuruh mamanya untuk makan nasi goreng tersebut tetapi dia tidak mau dan langsung marah sama Vioren, pertengkaran pun terjadi.

“Ini memang racun seperti yang kamu duga. Kamu pasti sudah tau kan, ini sebabnya saya menaruh racun pada makanan kamu supaya rencana saya tidak berantakan gara-gara kamu. Saya memang menginginkan semua kekayaan papa kamu dengan cara apapun. Karena dulu dia menolak cintaku dan saat ini saya mau balas dendam sama Ayah kamu. Dan sekarang mumpung Ayah kamu tidak ada di rumah selama 20 hari, saya akan menyiksa kamu dengan sesuka hati saya. Saat ini akulah yang berkuasa di rumah ini, hahhahahaha”, kata Mama Alexa dengan tampang puas sambal tertawa

“Vioren tolong setrikain baju Mama yang warna merah itu! Cepat!!!”, suruh Mama Alexa kepada Vioren

“Iya Ma, saya setrikain sekarang”, sahut Vioren sambal menyetrika baju, Vioren melamun mimikirkan kehidupannya sekarang, bagaimana caranya untuk lepas dan membuktikan siksaan ini kepada Ayahnya.

Vioren yang kebanyakan melamun Ia lupa dengan baju yang sedang Ia setrika dan baju itu terbakar sampai berlubang. Mama Alexa melihat keadaan bajunya kemudian memarahi Vioren dan memakinya.

“Kamu sengaja ya bolongin baju ini karena kamu marah sama saya?”, bentak Mama Alexa

“Enggak Ma, saya tidak sengaja, tadi saya melamun, maafkan saya Ma, beneran saya tidak sengaja”, bujuk Vioren kepada Mama Alexa supaya tidak marah

“Sekarang rasakan panas setrika ini, siapa suruh kamu ceroboh, ini hukuman buat kamu supaya nanti tidak terulang lagi, ini baju kesayangan saya pokoknya kamu harus merasakan panas setrika ini”, sambal menyodorkan setrika ke kulitnya Vioren

“Mamaaa panas Ma, ampun Ma, ampun saya minta maaf ma, nanti saya akan ganti bajunya Ma, jangan Ma panass”, teriak Vioren yang kepanasan dan perih karena ditempelkan setrika panas

Suatu hari Ayah Vioren pulang lebih cepat dari targetnya karena tugas yang dilaksanakannya di Singapura telah selesai. Ia sengaja tidak memberikan kabar kepulangannya kepada keluarga di rumah. Ia berencana memberikan surprise kepada anaknya. Sesampainya di rumah Ayah Vioren terdiam kaget dan tidak percaya denga napa yang dilihatnya. Mama Alexa sedang menyiksa anaknya sampai banyak luka di bagian tubuhnya

“Maa! Apa yang kamu lakukan dengan anak saya?? Jadi ini kelakuan kamu saat saya tidak ada di rumah? Saya sangat kecewa dengan kamu, dasar wanita biadab”, kata Ayah Vioren dengan nada tinggi karena marah melihat kejadian itu. Mama Alexa terdiam saat melihat Ayah Vioren ada di depannya. Ayah Vioren pun menghubungi pihak kepolisian untuk menangani wanita tersebut. Setelah itu Mama Alexa di penjara seumur hidup dan diceraikan oleh Ayah Vioren.

Tamat! (**)

*Pengirim : Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.