Tak Dianggarkan di APBD, Legislator Pertanyakan Sumber Gaji 1.671 Tenaga Medis

Avatar of PortalMadura.Com
Tak Dianggarkan di APBD, Legislator Pertanyakan Sumber Gaji 1.671 Tenaga Medis
Abdurrahman Tohir

PortalMadura.Com, - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Abdurrahman Tohir, menilai honor yang diberikan kepada 1.671 tenaga medis dengan status Suka Relawan (Sukwan) melanggar aturan.

Hingga saat ini, aturan mengenai pemberian gaji atau honor kepada tenaga Sukwan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tidak dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Kami telusuri, dari mana sumber insentif atau transport (uang transportasi, Red). Sebab di APBD tidak disiapkan” terang dia, Jumat (18/5/2018).

Dikatakan, berdasarkan informasi yang didapat Komisi D, honor kepada sukwan tersebut diambilkan dari penerima Jasa Pelayanan (Jaspel) dan klaim Jasa Kesehatan Nasional (JKN).

Tenaga sukwan diberi honor atau uang transportasi antara Rp 200- Rp 300 ribu per bulan.

“Karena para sukwan ini modusnya di SK kepala dinas atas rekomendasi puskesmas, kepala puskesmas, barulah kepala dinas kesehatan memberikan SK dengan kriteria dan catatan tidak menuntut menjadi PNS dan gaji” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Muzakki membantah, honor tenaga sukwan tersebut diambilkan dari Jasa Pelayanan (Jaspel) perawat medis.

Menurutnya, honor bagi sukwan dari hasil jasa rawat inap dari masing-masing Puskesmas tempat mereka bekerja.

“Uang transport itu diambilkan dari jasanya sendiri, kalau perawat nyuntik kan dapat jasa. Jasa pelayanan rawat inap,” papar dia.

Pihaknya tidak pernah menginstruksikan atau menginisiasi untuk memotong uang Jaspel yang diperuntukkan kepada tenaga medis sukwan.

Jaspel langsung masuk ke rekening masing-masing penerimanya.

“Jaspel sekarang dibagikan non tunai kepada penerimanya, kemudian kalau ada yang mau nyumbang kepada adik-adiknya silahkan, tidak ada hubungannya dengan saya, itu inisiatif sendiri,” katanya.

Dia meminta, masalah tersebut tidak dipolitisir. Sebab, pihaknya tidak pernah memerintahkan untuk memotong Jaspel.

“Mau nyumbang silahkan, tidak mau nyumbang silahkan, tidak ada hubungannya dengan saya, tidak ada hubungannya dengan kepala Puskesmas,” tandasnya. (Hamid/Nanik)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.