Tak Dipekerjakan, Buruh Garam Musiman Sumenep Luruk PT Garam

Avatar of PortalMadura.com
Tak Dipekerjakan, Buruh Garam Musiman Sumenep Luruk PT Garam
Buruh Garam Musiman Sumenep Luruk Kantor PT Garam (Foto: Samsul Arifin)

PortalMadura.Com, – Puluhan musiman di lahan pegaraman IV Gresik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, luruk kantor PT Garam. Mereka mempertanyakan penyebab tidak dipanggilnya untuk menggarap lahan milik PT Garam pada musim kemarau tahun 2017. Karena, sekitar 70 dari 300 karyawan musiman dibiarkan nganggur.

“Kedatangan kami ke PT Garam ini untuk mempertanyakan kenapa kami tidak dipekerjakan, padahal kami sudah lama bekerja setiap musim kemarau. PT Garam malah memilih orang baru untuk bekerja,” kata salah satu buruh musiman PT Garam, Yono Wirawan, Jumat (25/8/2017).

Selain mempertanyakan, mereka meminta agar PT Garam mempekerjakan lagi buruh musiman yang sudah bertahun-tahun bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebab, buruh musiman merupakan satu-satunya pekerjaan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kami minta PT Garam mempekerjakan kami lagi sebagai buruh penggarap lahan miliknya,” terangnya.

Baca: Tak Dipekerjakan, Puluhan Buruh Musiman PT Garam Sumenep Nganggur

Sementara itu, Kepala Pegaraman IV PT Garam Gersik Putih, Mohammad Awiyanto mengatakan, pihaknya tetap berupaya untuk mengabulkan permintaan puluhan buruh tersebut.

“Pekan depan kami akan memanggil semua buruh musiman itu untuk membicarakan hal itu,” jelas Mohammad Awiyanto.

Total tenaga kerja musiman PT Garam sebanyak 300 orang, namun dari 300 orang itu sebanyak 75 orang belum dipanggil dengan alasan telah 90 persen dari total tenaga kerja dipekerjakan. 90 persen tenaga kerja yang telah bekerja itu sudah cukup karena melihat kondisi cuaca yang akhir-akhir ini semakin tidak menentu. (Arifin/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.