PortalMadura.Com, Sumenep – Tata rias penganten [pengantin] Madura khususnya di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memiliki pakem tersendiri.
PortalMadura.Com, Jumat (11/9/2020) mengutip dari laman lontarmadura.com disebutkan ada tiga jenis rias dan busana penganten.
“Istilahnya paes. Yaitu paes legha, kapotren, dan lilin,” tulisnya.
Ketiga jenis rias dan busana penganten tersebut sulit ditemukan atau mulai “terkubur” seiring dengan perkembangan zaman.
Dari aspek sejarah, ritual penganten di Madura berlangsung tiga malam. Jadi, tata rias dan busana penganten dari ketiga tersebut [paes legha, kapotren, dan lilin] memiliki banyak makna.
Paes Legha
Riasannya, hampir tidak beda dengan paes penganten Jawa atau Jogja [paes ageng], kecuali ditiadakannya kinjengan [hiasan yang dipasang pada tengah paesan dan berbentuk mirip kinjeng atau capung], jahitan mata dan jahitan pada alis.
Pada bagian sanggul yakni sanggul gelung malang bentuknya menyerupai angka delapan, berisi irisan daun panda dibungkus rajut panjang. Aksesorisnya beragam, ada kaco’ [hiasan dahi], peces [hiasan di atas kaco’], sisir [hiasan di belakang peces] dan jamang [mahkota].
Ada hiasan giwang khusus dan kalung berbahan kain beludru hitam berbentuk bulan sabit. Selain itu, klat bahu kuning emas, gelang empelan, serta buntalan melati yang panjangnya lebih dari 1 meter.
Busana pengantin pria paes legha hampir tak jauh beda, kecuali beberapa tambahan seperti memakai keris dengan untaian melati kering dengan bawang sebungkul.
Paes Kapotren
Pada malam kedua atau yang terlibat dalam resepsi ini meliputi pinisepuh [para orang tua kedua mempelai] dan keluarga dekat serta kedua mempelai [tidak ada unsur lainnya].
Paes Lilin
Penyebutan paes lilin karena busana kebaya yang dipakai berwarna putih. Pada kebaya mempelai perempuan disematkan riasan melati berbentuk lilin yang merupakan lambang kesucian.
Perayaan hingga tiga malam dengan pakem paes legha, kapotren, dan lilin kini sulit ditemukan di tengah kehidupan masyarakat Madura.
Umumnya, hajatan hanya berlangsung satu hingga dua hari. Itu pun tata rias penganten yang dikenakan sudah banyak mengalami perubahan dan modifikasi.(*)
Tonton Juga Video Bertabur Uang, Timangan Penganten bersama Rukun Karya