PortalMadura.Com, Jakarta – Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mengatakan sejumlah masyarakat berbondong-bondong mengungsi ke Bukit Jeringo, Desa Seruni, Pringganaya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), hari ini, karena termakan informasi hoaks.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan masyarakat tersebut memperoleh informasi hoaks soal akan adanya gempa besar yang mengakibatkan tsunami di Lombok.
“Sudah diberi penjelasan, mereka tetap bertahan di bukit,” ujar Sutopo, pada Sabtu, lewat cuitannya di Twitter. dilaporkan Anadolu Agency, Sabtu (25/8/2018).
Sutopo mengatakan kondisi rumah mereka hancur akibat deretan gempa yang mengguncang Lombok sejak akhir Juli lalu.
Mereka, kata Sutopo, memerlukan bantuan tenda, terpal, air bersih dan makanan.
BNPB mencatat, hingga Sabtu, sudah 555 orang tewas akibat deretan gempa tersebut.
Mayoritas korban berasal dari Lombok Utara sebanyak 466 orang. Lombok Barat 40 orang, Lombok Timur 31 orang, Lombok Tengah dua orang, Kota Mataram sembilan orang, Sumbawa Besar lima orang dan Sumbawa Barat dua orang.
BNPB juga mencatat terdapat 390.529 orang mengungsi, mayoritas mereka tersebar di Lombok Utara, sebanyak 134.235 orang. Lainnya di Lombok Barat 116.453 orang, Lombok Timur 104.060 orang, Lombok Tengah 13.887 orang dan Kota Mataram 18.894 orang.
“Pengungsi masih memerlukan bantuan logistik,” kata Sutopo.
Gempa bumi mengguncang Lombok sejak Juli lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mencatat hingga Sabtu terdapat 1.089 kali gempa sejak gempa besar berkekuatan M 7 mengguncang wilayah itu pada 5 Agustus 2018. Sebanyak 50 di antaranya terasa. (AA)