PortalMadura.Com, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan 600 personel untuk memperkuat Kodam XVII/Cenderawasih yang sedang melanjutkan proyek jembatan di Nduga, Papua.
Proyek jembatan itu sempat terhenti karena aksi penembakan dari kelompok bersenjata pada Desember 2018 lalu.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakan Pasukan TNI tersebut akan ditempatkan di sepanjang jalur pembangunan Trans Papua Wamena-Mumugu, khususnya dalam pembangunan jembatan.
Pelaksanaan pembangunan kata dia akan dilanjutkan oleh satuan Zeni Konstruksi (Zikon) TNI AD, sedangkan tenaga ahli tetap dari PT Istaka Karya dan PT Brantas.
“Negara tidak boleh mundur hanya karena adanya teror dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Yosua Pandit di Jayapura pada Selasa.
Dia mengatakan situasi di Kabupaten Nduga saat ini kondusif. Rakyat yang mengungsi akibat insiden pembantaian terhadap karyawan PT. Istaka Karya pada Desember lalu sudah mulai kembali ke kampung dan menjalani kehidupan sosial dan ekonomi secara normal.
“Mereka diamankan oleh aparat TNI/Polri dan mendapatkan bantuan sembako dan pelayanan kesehatan baik dari aparat keamanan maupun dari Pemda setempat,” jelas dia. dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (5/3/2019).
Dia pun menyebut rakyat saat ini trauma terhadap tindakan kekerasan oleh kelompok bersenjata.
Sebelumnya, kelompok bersenjata melakukan penyerangan terhadap pekerja proyek Trans Papua pada 2 Desember 2018 lalu.
Kelompok itu mengklaim para pekerja merupakan TNI yang menyamar.
Akibat penyerangan itu puluhan pekerja tewas.