Tradisi ‘Ojung’ Nyaris Punah

Avatar of PortalMadura.com
Tradisi 'Ojung' Nyaris Punah
 
Bagian kepala diberi penutup dan sebagian lengan kiri diberi kain sebagai alat menahan pukulan lawan. Rotan berukuran besar sepanjang 1 meter sebagai alat memukul.
 
Selama pertandingan, musik tradisional yang disebut ‘Okol' dan kidungan Madura menambah semarak tradisi tersebut. Musik yang jarang dijumpai di daerah lain ini terdiri dari 3 buah Dung-Dung (akar pohon siwalan) yang dilubangi ditengahnya sehingga bunyinya seperti bas, dan kerca serta satu alat musik kleningan sebagai pengatur lagu.
 
Salah seorang panitia tradisi Ojung, Hosen (40), warga Desa Tengedan, Batuputih Sumenep, mengatakan, tradisi Ojung sengaja digelar karena sudah nyaris punah.
 
“Tradisi Ojung ini warisan leluhur nenek moyang disini,” terang Hosen, di arena pertandingan, Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Senin (2/10/2013).
 
Tradisi Ojung, kata dia, sebanarnya sangat sakral bagi warga, terutama pada saat selamatan desa tempo dulu. Sehingga hampir dari berbagai desa ada yang ikut serta bermain Ojung, terutama warga Desa Batuputih Daya, Juruan Daya, Juruan Laok, serta Desa Kolpo, Kecamatan Batang-Batang.(htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.