PortalMadura.Com – Sekelompok orang kompak membaca “Selawat Pancasila” sambil mengelilingi lilin dan bendera merah putih. Sebelum membaca selawat, terdengar suara keras membacakan ayat Alquran yakni potongan ayat terakhir Surat Yasin.
Lalu mereka baca selawat ala Pancasila mengelilingi lilin yang dijajar persegi 4. Di tengah lingkaran lilin itu, ada keris, golok, dan Alquran. Di dinding ruangan terdapat sejumlah gambar tokoh nasional. Itu tergambar dalam sebuah video yang di unggah ke media sosial melalui akun “Media Oposisi.com“.
Caption dari video yang berdurasi 5 menit 48 detik itu, “SHALAWAT PANCASILA”. Setelah Sa’i Pancasila, Lalu Sa’i Sambil Nyanyi Mars Banser Kini ada lagi Shalawat Pancasila. Kok makin Aneh Aneh Aja ini Orang. Bagaimana Anda melihat Fenomena Ini?…
Pada video versi facebook tersebut, hingga pukul 10.30 WIB, Selasa (6/3/2018), telah ditonton 187 ribu tayangan dengan 6.034 dibagikan dan mendapat komentar hingga 1.418.
Video itu diunggah 5 Maret 2018 pada pukul 23.42. Sedangkan versi YouTube juga sama, diunggah tanggal 5 Maret 2018 oleh akun Daniya Izma dengan judul “Dzikir, sholawat pancasila, kok makin aneh aja Astaghfirullah“.
Versi YouTube
Berbagai respon warganet yang bernuansa protes bermunculan atas video versi youtube tersebut.
@maluku_info Official : Demi Allah saya siap perang demi Agama”.
@YAT CHANEL : Sekang udah akhir jaman semua pada timbul ke permukaan.. Yg tadi y sembuyi2 skrng udah brani di depan publik….aparat Dan para alim ulama pd kemana nieee….. Tolongggggg”.
@HandRI Channel : Astagfirullahalladzim…lama2 penyesatan, secara halus musrik, buatan manusia spt bendera dll di puterin n sholawatin gt bak kabah n jadi kiblat, ya allah, rasullullah muhammad saw pasti menangis lihat umat beliau spt ini, perjuangan para nabi dan rasul untuk manusia mengenalMu dgn syariat, akidah, fiqih, tauhid pada 4 kitab2Mu,jutaan malaikatMu, spt sia2, masih pula nyebut allahu akbar dlm penistaan ajaranMu, sedihh liat nya.”
Sayangnya, video tersebut tidak dijelaskan pengambilan lokasi dan waktunya. Warganet berharap ada tindakan dari aparat berwenang.(Hartono)