UKM Arya Ulumul Quran Unija Gelar Bakti Sosial & Maulid Nabi

Avatar of PortalMadura.com
UKM Arya Ulumul Quran Unija Gelar Bakti Sosial & Maulid Nabi
Penyaluran air bersih di Desa Montorna, Pasongsongan, Minggu (27/10/2019), (Foto. Istimewa for @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Arya Ulumul Quran Universitas Wiraraja () Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Maulid Nabi dan Khotmil Quran sekaligus bakti sosial serta penyaluran air bersih di Desa Montorna, Pasongsongan, Minggu (27/10/2019).

Pada kesempatan tersebut juga memberikan 45 bungkus sembako serta 6 tangki air. Tiga di antaranya berasal dari Unija dan 3 lainnya dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Sumenep.

UKM Arya Ulumul Quran Unija Gelar Bakti Sosial & Maulid Nabi
Unija gelar Maulid Nabi (Foto. Istimewa for @portalmadura.com)

Rektor Unija, Sjaifurachman, mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan mahasiswanya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ia juga akan terus men-support mahasiswanya yang ingin memberikan sesuatu yang positif kepada masyarakat.

Sebab, yang mungkin belum terpikirkan oleh pemerintah kabupaten tetapi sudah mahasiswanya telah menindaklanjuti permasalahan tersebut di tengah-tengah kuliahnya.

Dikatakan, Desa Montorna merupakan salah satu desa atau wilayah yang sering mengalami kekeringan apalagi pada masa cuaca ekstrim seperti saat ini.

“Tujuannya adalah selain untuk melatih mahasiswa untuk peka terhadap lingkungan, juga saya harapkan pasca lulus dari Unija mereka itu sudah biasa dengan lingkungan. Jadi lebih gampang menyesuaikan. Sekarang sudah saatnya mahasiswa lebih dekat dengan masyarakat,” terangnya saat ditemui PortalMadura.Com, Senin (28/10/2019).

Pihaknya juga merencanakan, ke depan juga akan memberikan bantuan ke daerah kepulauan.

Selain itu, dengan mengenalkan mahasiswa kepada masyarakat dan peka terhadap lingkungan, itu akan mengajari mereka untuk mandiri, sehingga mereka tidak lagi mengandalkan PNS semata dan berani untuk berwiraswasta.

“Jadi Wiraraja itu yang dibangun ke depan bukan hanya gelar tambah tinggi, tambah jauh dari masyarakat. Tapi justru sebaliknya, tambah tinggi, tambah dekat dengan masyarakat. Dosenpun saya tekankan demikian, penelitian-penelitian harus yang berbasis kearifan lokal agar dilakukan,” pungkasnya.(*)

Baca Juga :

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.