PortalMadura.Com – Sebagai seorang mukmin sudah selayaknya apa yang dilakukan harus sesuai dengan adab atau aturan yang berlaku, entah itu dalam urusan dengan Tuhan, lingkungan atau sesama manusia.
Bahkan untuk urusan tidurpun, dalam agama Islam sudah diatur adab-adabnya. Mulai dari sebelum tidur hingga bangun tidur. Lantas apa saja adab-adab sebelum tidur?
Berikut ini penjelasannya:
Tidurlah Dalam Keadaan Berwudu dan Berbaring pada Sisi Kanan
Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Rasulullah bersabda: “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu.” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
Adapun menurut Ibnul Qayyim: “Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun salat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322).
Meniup Kedua Telapak Tangan Sambil Membaca Surat Al-Mu’awwidzat yakni surat Al Ikhlash, surat Al Falaq, dan surat An Naas
Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. Inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah.
Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).
Membaca Ayat Kursi Sebelum Tidur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah menugaskan aku menjaga harta zakat Ramahan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah. Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadis berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Rasulullah bersabda: “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari no. 3275)
Membaca Doa Sebelum Tidur
Dari Hudzaifah, ia berkata: “Apabila Rasulullah hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)
Membiasakan Tidur di Awal Malam (tidak sering begadang) Jika Tidak Ada Kepentingan yang Bermanfaat
Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata: “Rasulullah membenci tidur sebelum salat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)
Ibnu Baththol juga menjelaskan, “Rasulullah tidak suka begadang setelah salat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan salat malam dan khawatir jika sampai luput dari salat subuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah salat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah)
Sangat disayangkan sekali apabila amalan ini sampai ditinggalkan. Karena di lihat dari sisi kesehatan pun, sangat bermanfaat. Jadi, tidak hanya menjaga adab sebelum tidur saja tapi sekaligus menjaga kesehatan. (islampos.com/Desy)