Umat Islam, Kenali Amalan Ringan yang Berbalas Surga

Avatar of PortalMadura.com
Umat Islam, Kenali Amalan Ringan yang Berbalas Surga
ilustrasi

PortalMadura.Com – Selain taat beribadah, salah satu tanda masyarakat Islami yaitu memiliki sikap saling menghormati, saling pengertian, bahkan saling mengalah untuk memberi orang lain kebahagiaan. Pasalnya, kehidupan dunia ini sangat cepat dan banyak keinginan dunia Anda yang belum tentu tercapai. Untuk itu, mari optimalkan peluang pahala lewat amalan-amalan ringan.

Sebagaimana sabda Rasulullah: “Allah merahmati orang yang penuh pengertian saat menjual, saat membeli, dan saat mengambil kebijakan”.

Suatu hari, Rasulullah bertanya: “Siapa yang puasa hari ini?” Semua terdiam, Abu Bakar kemudian berkata, “Aku.” Rasulullah bertanya lagi, “Siapa yang mengantar jenazah hari ini?” Semua terdiam. Abu Bakar berkata, “Aku.” Rasulullah bertanya lagi, “Siapa yang menjenguk orang sakit hari ini?” Semua terdiam. Abu Bakar berkata lagi “Aku.” Rasulullah pun berkata, “Bila terkumpul itu pada diri seorang, (seperti pada Abu Bakar) tidak ada balasan yang pantas kecuali .

Maka dari itu, kata Ibnul Qayyim, setiap kali engkau merasa perbuatan baik Anda adalah sesuatu yang kecil saja, niscaya ia menjadi besar di sisi Allah; dan setiap kali engkau merasa telah berbuat baik yang besar, niscaya ia menjadi sedikit dan kecil di sisi Allah. Maka, amalan-amalan yang kita kira kecil atau sepele, sesungguhnya besar nilainya di sisi Allah SWT, bahkan hanya berkata “baik” sekalipun.

Misalnya, ketika Anda ditanya, “Apa kabar?” Jawaban Anda biasanya, “Baik.” Namun, tahukah Anda dari mana asal kata baik itu?. Ia berasal dari bahasa Arab, labaik. Lebih jauh, ucapan itu adalah sunah Rasulullah. Aisyah meriwayatkan: “Tidaklah aku dapati seseorang yang akhlaknya lebih bagus dari Rasulullah. Apabila dipanggil oleh sahabat atau keluarganya, dia selalu menjawab (labaik).” Atas perilaku Rasulullah yang mulia itu, Allah SWT memujinya.

Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS Al-Qalam: 4).

Karena itu, Ibnul Qayyim memberikan contoh, boleh jadi saat kau tertidur lelap, pintu-pintu langit tengah diketuk oleh puluhan doa dari orang miskin yang telah kau tolong, dari orang lapar yang telah kau beri makan, dari yang bersedih dan telah kau hibur, dari orang yang berjumpa denganmu dan kau berikan senyuman, dari orang yang galau dan berbagi denganmu, karena itu jangan pernah meremehkan amalan-amalan kebaikan sekecil apa pun ia.

Dari semua contoh amalan ringan di atas, tentu harus dibarengi dengan niat yang lurus dan ikhlas. Mengapa?. Sebab, penyakit syirik ashgar atau riya dapat menjangkit pada siapa saja, bahkan seorang yang alim sekalipun.

Rasulullah bersabda: “Maukah kalian kuberitahu tentang sesuatu yang menurutku lebih aku khawatirkan terhadap kalian daripada (fitnah) dajal?” Para sahabat berkata, “Tentu saja”. Beliau berkata, “Syirik khafi (yang tersembunyi), yaitu ketika seseorang berdiri mengerjakan salat, dia perbagus salatnya karena mengetahui ada orang lain yang memerhatikannya”. Wallahu A'lam. (republika.co.id/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.