Umat Muslim, Ini Dalil Tentang Berbisnis atau Entrepreneurship

Avatar of PortalMadura.com
wirausaha
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Berbisnis merupakan suatu usaha atau pekerjaan yang banyak diminati dan dilakukan baik oleh orang muslim maupun non-muslim. Menjadi seorang tidak lah semudah yang kalian pikirkan. Ada konsekuensi yang harus kita hadapi kedepannya. Seperti rugi misalnya. Namun bagaimana sih pandangan atau dalil Islam tentang Entrepreneurship ini? Mari kita bahas.

Sejarah Islam mencatat bahwa Entrepreneurship telah dimulai sejak lama, pada masa Adam AS. Dimana salah satu anaknya Habil berwirausaha dengan bercocok tanam dan Qobil berwirausaha dengan menggembala hewan ternak. Begitupun dengan Nabi Muhammad, awalnya beliau terlibat di bisnis dengan memelihara dan menjual domba, kemudian membantu bisnis pamannya hingga akhirnya mampu menjadi manager bisnis Sayyidah Khodijah.

Entrepreneurship zaman sekarang bisa berbasis offline atau online, keduanya bisa dianggap sebagai amal shaleh. Kerena keduanya bisa menyediakan pendapatan kepada individu, menawarkan kesempatan kerja kepada masyarakat, sehingga mengurangi kemiskinan. Dimana kemiskinan adalah salah atu dari persoalan sosial. Dengan begitu entrepreneurship juga bisa mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antara individu dan individu serta akan membantu menjaga hubungan yang lebih baik antara individu dengan tuhannya.

Aktivitas yang seperti itu juga mendorong setiap individu agar menjaid aktif, bekerja keras, dan memeiliki etos kerja yang tinggi. Dalam QS At Taubah ayat 105 disebutkan:

Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Dengan begitu semakin jelas bahwa tidak ada larangan sedikitpun dengan perihal entrepreneurship dalam dunia Islam. Yang dilarang adalah segala aktivitas yang bisa melalaikan kewajiban kita kepada sang pencipta. Misalnya terlalu asyik rapat atau lainnya hingga lupa waktu shalat dzuhur.

Dalam sebuah riwayat hadis, Nabi menyingkap sebuah power of entrepreneurship di mana orang yang mau berusaha atau bekerja dalam hidupnya, maka orang tersebut termasuk orang yang disukai Allah. sebab yang begitu jauh lebih mulia daripada tipe manusia yang hanya menengadahkan tangannya depan orang dengan harapan mendapatkan uang recehnya. Nabi bersabda:

“Sesungguhnya Allah mencintai seoarang mukmin yang bekerja”.

 

Maka dari itu, kita dapat menarik kesimpulan bahwasanya untuk menjadi entrepreneurship tidak ada salahnya, namun harus selalu ingat kepada Allah. Jangan terlalu terlena dengan pekerjaan dan mengejar dunia. Karena kita tahu, yang memberikan kita rezeki itu Allah SWT. Baik berupa materi, kesehatan, dan lain sebagainya. So, don't forget Allah, when you going to be a good entrepreneurship. Semoga bermanfaat, Wallahu a'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.