Umat Muslim, Ini Hukum Islam tentang Memutus Tali Silaturahmi

Avatar of PortalMadura.com
Umat Muslim, Ini Hukum Islam tentang Memutus Tali Silaturahmi
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Dalam Islam hubungan antar keluarga, sesama umat muslim, atau siapapun itu menjadi hal yang sangat penting dan hubungan itu disebut silaturahmi. Hubungan ini pun sangat disukai dan Allah SWT selalu mencintai orang yang selalu menjalin silaturahmi oleh sesamanya.

Namun sebalikanya, Allah SWT sangat membenci mereka atau orang-orang yang karena masalah pribadi atau apapun. Mengapa demikian? Mari kita bahas.

Islam menganjurkan untuk menjalin pertemanan dengan siapapun, baik muslim maupun non-muslim. Setelah tali persahabatan itu dijalin, tugas selanjutnya adalah memperkuat dan menjaganya.

Apabila dengan orang lain saja dianjurkan menjaga tali silaturahim, tentu dengan keluarga sendiri sangatlah diutamakan dan ditegaskan. Apalagi keluarga terdekat. Namun pertanyaannya, bagaimana kalau keluarga atau teman tersebut suka berbuat maksiat atau berbuat kejahatan? Khawatirnya kalau sering-sering ke tempat mereka kita akan terpengaruh perbuatan jahat mereka?

Dalam hal ini, menjalin silaturahim dengan keluarga yang memiliki kebiasaan buruk atau maksiat tetap dianjurkan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu fatwa yang dikeluarkan Darul Ifta' Mesir. Tapi meskipun demikian, tetap tidak boleh mengikuti kebiasaan buruk mereka.

Agar tidak terpengaruh kebiasaan mereka, lebih baik tidak tinggal terlalu lama bersama mereka. Silaturahim dan bertemulah secukupnya. Tapi kalau memang kita bisa menjaga diri dan tidak akan terpengaruh kebiasaan buruk, tentu cara terbaik adalah mengajak mereka pelan-pelan untuk meninggalkan perbuatan dan kebiasaan buruknya jangan malah memutus tali silaturahmi dengan mereka.

Memutus tali silaturahmi dengan alasan pribadi atau iri dan dengki pun sangat dibenci oleh Allah SWT. Karena kita tahu, Islam selalu mengajarkan umatnya untuk hidup dalam kedamaian, menjaga toleransi, tidak menyakiti serta merugikan satu sama lain, serta kebaikan lainnya. Maka dari itu, sejahat atau sejelek apapun perilaku orang yang kita kenal, tetaplah menjalin silaturahmi dengannya dalam kadar secukupnya.

Kalau bisa pun, sangat baik jikalau kita mengajaknya untuk kembali kejalan Allah SWT dan bertaubat. Yang menilai baik buruknya ibadah seseorang itu hanya Allah SWT, itu adalah urusan Habluminallahnya, sedangkan dalam urusan Habluminannasnya, kita harus tetap menjalin silaturahmi dengannya selama itu baik dan tidak melenceng serta tidak merugikan satu sama lainnya. Semoga bermanfaat.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.