Umat Muslim, Inilah Godaan Bagi Orang yang Berilmu Menurut Imam Al Ghazali

Avatar of PortalMadura.com
Umat Muslim, Inilah Godaan Bagi Orang yang Berilmu Menurut Imam Al Ghazali
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Ilmu merupakan suatu hal yang penting yang harus dimiliki setiap manusia di muka bumi ini. Karena ilmu merupakan penunjang juga kualitas diri untuk mencari masa depan yang lebih cerah. Dengan ilmu kita bisa membedakan mana yang benar mana yang salah, mana kebaikan mana keburukan, mana keputusan yang baik untuk diambil mana yang tidak, juga dengan ilmu kita bisa melatih pemikiran dengan luas serta menjadikan kita pribadi yang lebih bertanggung jawab juga dewasa dalam mengambil keputusan dalam sebuah permasalahan baik hidup ataupun pekerjaan.

Jika hidup tanpa memiliki atau mencari ilmu, kita bagaikan manusia yang hidup enggan namun matipun tak mau. Intinya kita hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas.

Sebab itulah Rasulullah memerintahahkan kita semua untuk terus mencari ilmu, tak lekang oleh ruang dan waktu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah)

Jika kita ingin menyandang kehormatan luhur, kemuliaan yang tak terkikis oleh perjalanan malam dan siang, tak lekang oleh pergantian masa dan Tahun, kewibawaan tanpa kekuasaan, kekayaan tanpa harta, kedigdayaan tanpa senjata, kebangsawanan tanpa keluarga besar, para pendukung tanpa upah, pasukan tanpa gaji, maka kita harus menjadi orang yang berilmu. Terlepas dari beberapa visi di atas, yang pasti adalah ilmu itu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun telah meninggalkan dunia. Disebutkan dalam hadits:

“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya” (HR. Muslim).

Perlu diketahui bahwa hadis tersebut menjelaskan ilmu yang bermanfaat yang tidak akan terputus amalnya, bukan sekedar ilmu yang dikoleksinya dalam hidup. Karena bagaimana mungkin bisa memberi petunjuk kepada jalan yang benar jika kamu sendiri masih merasakan kebingungan yang disebabkan oleh kegelapan yang mendera jiwamu? berpesan dalam karya indahnya “Ihya Ulumuddin”:

“Diantara godaan terbesar adalah lebih senang berbicara daripada mendengarkan”

Bukankah manusia diciptkaan dengan rangkaian dua telinga dan satu mulut? Setidaknya waktu untuk mendengarkan memiliki jatah lebih banyak daripada berbicara. Disinilah letak ujian seseorang ketika telah memiliki ilmu yang cukup banyak. Dalam waktu dan kondisi apapun, ia ingin didengarkan dan diutamakan. Susah untuk mendengarkan masukan dari orang lain, terlebih dari orang yang dianggapnya lebih sedikit ilmunya. Padahal ketika kita bersedia menjadi pendengar yang baik, sesungguhnya ada banyak hal positif yang akan bisa kita dapatkan.

Itulah godaan menurut Imam Al Ghazali bagi mereka yang berilmu.

Maka dari itu, untuk menghindari godaan tersebut sebaiknya kita tanamkan sifat ketidak puasan kepada diri sendiri. Artinya, walaupun ilmu yang kita punya sudah banyak kita harus merasa kurang dan harus terus belajar lagi baik kepada siapapun itu. Bukalah pikiran kita bahwa semua orang memiliki pemikiran dan pendapatnya masing-masing. Tugas kita mendengarkan, jika tak cocok dengan pemikiran kita sebaiknya kita menerima namun tetap pada pendirian. Menghargai pendapat orang lain itu penting agar kita menjadi pribadi yang juga dihargai oleh orang lain. Untuk apa berilmu jika orang lain tidak pernah menghargai kita? yang ada kita diinjak habis-habisan.Jangan jadikan ilmu yang kita punya sebagai tonggak kesombongan juga kecongkakan kita, sungguh tak ada gunanya. Jadilah seperti padi, yang makin berisi ia makin merunduk. Semoga bermanfaat, Wallahu A'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.