Waspada, Bunda! Ini 9 Kesalahan dalam Mengasuh Anak Balita yang Jarang Anda Sadari

Avatar of PortalMadura.com
Waspada, Bunda! Ini 9 Kesalahan dalam Mengasuh Anak Balita yang Jarang Anda Sadari
ilustrasi

Terlalu Dini Menyingkirkan Tempat Tidur Bayi
Tempat tidur khusus untuk bayi bukan hanya dibuat untuk menjaga keamanan si bayi saat tertidur, tetapi juga untuk membuat kebiasaan tidur yang sehat. Saat anak terlalu dini dipindahkan ke kasur, mereka bisa sulit tidur, kadang di pengujung malam, mereka akan datang ke kamar orang tuanya, lalu minta ditemani.

Saat yang tepat untuk memindahkan anak ke tempat tidur besar adalah saat si kecil sudah mulai memanjat ingin keluar dari tempat tidurnya atau saat buah hati Anda sudah minta keluar dari tempat tidurnya tersebut. Kebanyakan anak sudah siap pindah di antara rentang usia 2-3 tahun.

Memulai Latihan Menggunakan Toilet Terlalu Awal
Beberapa orang tua memaksa anaknya menggunakan toilet saat dirasa si anak harusnya sudah belajar, padahal bisa saja si anak belum mau, dan ini bisa mengakibatkan tarik ulur kekuatan. Anak akan belajar menggunakan toilet saat mereka siap dan prosesnya tidak harus diburu-buru. Namun, Anda bisa siapkan langkah-langkahnya. Tunjukkan toilet kepada anak, beri tahu fungsinya dan cara penggunaannya. Beri pujian jika si anak mau mencoba menggunakannya.

Tidak Membatasi Jam Nonton Televisi
Banyak menghabiskan waktunya untuk menonton televisi. Hal ini bisa membuatnya sulit belajar. Studi mengatakan bahwa anak di bawah usia 2 tahun sebenarnya belum paham apa yang ditayangkan di televisi atau monitor komputer. Coba buat si kecil sibuk dengan kegiatan lain, seperti membaca bersama atau kegiatan kreatif lainnya. Coba lakukan perbincangan dan mendengarkan agar si kecil bisa belajar berkomunikasi.

Mencoba Menghentikan Rengekan Besar
Beberapa orang tua khawatir, jika si anak yang tidak bisa diatur akan membuatnya terlihat seperti orang tua yang tidak efektif. Namun, ada kalanya si anak akan melakukan rengekan besar. Ketika mereka melakukan hal tersebut, percuma Anda meminta mereka berhenti melakukannya, bahkan jika hal tersebut terjadi di depan orang banyak.

“Saat tantrum terjadi di depan orang banyak, kita akan merasa seperti dihakimi. Kita merasa ada papan neon di atas kita yang mengatakan bahwa kita adalah orang tua yang tak kompeten,” ungkap

Padahal, para orang tua harusnya ingat, yang lebih penting adalah apa yang terjadi pada si anak, bukan pendapat orang lain, apalagi orang asing. Jika hal ini terjadi, cobalah membawa si anak ke lokasi yang sepi agar si kecil berhenti berteriak dan mengeluarkan emosinya.

Ketika hal ini selesai, Braun menyarankan, agar Anda menawarkan pelukan untuk si anak dan jalani lagi hari Anda. (kompas.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.