PortalMadura.Com – Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi banjir rob seiring kondisi pasang air laut di Perairan Utara Jawa hingga Sabtu, 6 Juni 2020.
Pelaksana Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal menjelaskan, gelombang laut di Pulau Jawa bisa mencapai 2,5 meter hingga 4 meter.
Gelombang laut tersebut dibangkitkan oleh embusan angin kuat dan persisten mencapai kecepatan 46 kilometer per jam dan berperan meningkatkan tinggi muka air laut di Perairan Utara Jawa.
“Potensi gelombang tinggi di Laut Jawa dan rob di Pesisir Utara Jawa diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu, 6 Juni dan memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin,” jelas Herizal melalui siaran pers, Kamis (4/6/2020).
BMKG meminta masyarakat yang beraktivitas di pesisir atau pelabuhan untuk waspada, terutama di pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Cirebon dan Semarang.
Pada Rabu, banjir rob terjadi di Tegal dan Pekalongan, Jawa Tengah akibat gelombang pasang air laut di pesisir utara Laut Jawa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 11 desa di Pekalongan dan 187 rumah di Tegal terendam banjir rob.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Tegal Andri Yudi mengatakan banjir di rob di Tegal juga dipengaruhi oleh rendahnya tanah di area pemukiman warga yang terdampak.
Sebanyak 267 keluarga terdampak di Kota Tegal, namun tetap bertahan di rumah masing-masing.
“Ketinggian air rob masuk ke rumah penduduk kisaran 20-25 sentimeter,” kata Andri melalui siaran pers, Rabu malam.
Selain itu, banjir rob di Pekalongan menyebabkan 17 warga mengungsi di Desa Semut, Kecamatan Wonokerto.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo mengatakan para pengungsi telah diminta menaati protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
“Untuk tidur kita atur tidak terlalu rapat, kemudian masker, hand sanitizer dan sabun cuci tangan kita siapkan,” jelas Budi.(*)