3 Tanda Disfungsi Seksual pada Perempuan, Perhatikan!

Avatar of PortalMadura.com
3 Tanda Disfungsi Seksual pada Perempuan, Perhatikan!
Ilustrasi (merdeka.com)

PortalMadura.Com – Disfungsi ‘seksual’ merupakan masalah yang menghalangi seseorang untuk mendapatkan kepuasan dalam bercinta. Biasanya masalah ini kerap terjadi selama fase siklus respons ‘seksual’. Sebenarnya disfungsi ini tidak hanya terjadi pada laki-laki saja. Kaum wanita pun juga bisa mengalaminya.

Perbedaannya yaitu, apabila pada pria disfungsi ‘seksual’ nya lebih mudah terlihat secara langsung, misalnya disfungsi ereksi dan ejakulasi dini. Sedangkan pada perempuan masalah ini lebih kepada segi psikologis nya.

Hal ini mungkin bisa disebabkan karena infeksi, masalah otot panggul, atau faktor fisik lainnya. Walaupun masalah ini tidak mereka tampakkan secara kasat mata, tapi disfungsi ‘seksual’ cukup membuat mereka merasa terganggu karena tidak nyaman.

Sebagaimaan penelitian menunjukkan, sebanyak 43 persen perempuan mengalami disfungsi ‘seksual’. Masalah yang biasanya terjadi adalah gangguan hasrat ‘seksual’, gairah menurun, orgasm disorder, dan timbul rasa nyeri.

“Masalah disfungsi ‘seksual’ itu cukup umum pada perempuan, namun jarang yang mau membicarakannya karena topik sensitif. Biasanya baru datang ke dokter kalau sudah terpaksa banget,” ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr Grace Valentine, Sp.OG, dilansir PortalMadura.Com, Rabu (28/8/2019) dari laman Okezone.com.

Saat mengalaminya, tidak sedikit beberapa perempuan yang menyembunyikannya. Karena masalah ini terbilang topik yang cukup sensitif untuk dibicarakan pada orang lain. Kecuali sudah dalam keadaan terpaksa, misalnya saat menemui dokter spesialis untuk menanyakan masalahnya.

Dokter yang bertugas di RS Pondok Indah-Puri Indah itu kembali menuturkan, ada beberapa gejala yang menandai perempuan mengalami disfungsi ‘seksual’. Apa saja tanda-tandanya?. Berikut daftarnya:

Tidak Ada Gairah Bercinta

Ciri-ciri pertama yang bisa Anda kenali yaitu tidak adanya gairah lagi untuk melakukan hubungan ‘seksual’ dengan pasangan. Kalau pun tetap dilakukan lebih karena merasa itu kewajiban diminta oleh suami.

Maksudnya, dalam dirinya, keinginan melakukan hubungan intim dengan suami terbilang sangat rendah. Apabila dilakukan, hal itu lebih kepada rasa tanggung jawabnya sebagai istri dalam melayani suami. Bukannya untuk saling mendapatkan kepuasan dalam bercinta.

Tidak Merasakan Orgasme

Tujuan utama bercinta antara suami dan istri tidak lain adalah untuk meraih puncak kenikmatan atau yang bisa juga dikenal dengan orgasme. Tapi bagi perempuan yang mengalami masalah disfungsi sosial, saat berhubungan ia merasa biasa-biasa saja dan tidak mengalami orgasme.

Nyeri Saat Penetrasi

Ketika melakukan penetrasi, ada rasa nyeri yang ditimbulkan oleh penderitanya. Rasa sakit ini tentu sangat mengganggu dalam melakukan hubungan intim, karena akan terasa tidak nyaman. Akibatnya, pada titik tertentu merasa tidak sanggup melakukan hubungan ‘seksual’.

Menurut dr Grace, hubungan perempuan dengan pasangannya sangat berpengaruh pada aktivitas ‘seksual’. Apabila perempuan sudah merasa kehilangan gairah dengan pasangannya, maka pada saat berhubungan ‘seksual’ ia tidak mengalami sesuatu yang spesial. Untuk itu, harus dilihat lagi hubungan di antara pasangan.

“Bisa jadi ada masalah dengan pasangannya. Kalau iya maka memerlukan konsultasi lebih lanjut. Faktor lainnya mungkin karena perempuan merasa depresi dan cemas, ada masalah lain atau takut timbul rasa nyeri saat berhubungan seksual,” jelas dr Grace.

Dirinya menambahkan, “Penyebab terjadinya rasa nyeri saat berhubungan ‘seksual’ bermacam-macam. Bisa jadi karena mengalami dispareunia yang menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan ‘seksual’. Atau karena vaginismus di mana secara tidak sadar otot vagina kontraksi sehingga tidak bisa penetrasi”.

Rasa nyeri bisa juga disebabkan karena stimulasi yang kurang sehingga lubrikasi pada vagina tidak maksimal. Selain itu, ada faktor usia seperti terjadinya menopause yang menyebabkan vagina kering.

Kemudian, menurunnya hormon estrogen sehingga terjadi penipisan di dinding vagina. Kondisi-kondisi itu dapat menyebabkan rasa nyeri ketika dilakukan penetrasi.

“Rasa nyeri itu pada akhirnya dapat membuat perempuan merasa ketakutan dan tidak ingin melakukan hubungan seksual lagi,” jelas dr Grace.

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan masalah disfungsi ‘seksual’ pada perempuan adalah penyakit kardiovaskular, adanya tumor atau kista, pola makan yang buruk, gaya hidup sedentari, mengonsumsi obat hormon, merokok, dan minum alkohol.

Baca Juga : 5 Masalah yang Sering Dialami Seorang Istri Saat Bercinta, Pria Harus Tahu!

Bagaimana, sudah tahu dengan disfungsi sosial?. Bagi suami, disarankan untuk lebih mengerti dengan masalah yang dialami oleh istri Anda. Jangan main hakim sendiri dan tidak berusaha  memahami keadaan istri Anda. Usakan untuk dibicarakan dengan baik agar sama-sama meraih kenikmatan.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.