4 Dampak Negatif Telat Ganti Oli Motor

Avatar of PortalMadura.com
4 Dampak Negatif Telat Ganti Oli Motor
ilustrasi (Suara.com/Shutterstock)

PortalMadura.Com – Salah satu alat transportasi yang paling disukai oleh masyarakat Indonesia, yaitu motor. Selain harganya yang terjangkau dengan bentuk yang ramping, kendaraan ini juga bisa menyelamatkan penggunanya dari kemacetan.

Kendati demikian, motor tidak boleh luput dari perhatian. Kendaraan yang satu ini juga perlu perawatan khusus agar tetap awet dan nyaman saat digunakan. Biasanya, dalam periode tertentu harus dilakukan perawatan rutin dan mengganti setiap menempuh perjalanan 1.500 sampai 4.000 km. Nah, jangan pernah telat mengganti oli karena dapat berakibat negatif, seperti dikutip Liputan6.com dari laman resmi Suzuki Indonesia.

Ketika pengguna mengganti oli, setiap kendaraan menempuh perjalanan 1.500 sampai 4.000 km, dan batas toleransinya sekitar 500 sampai 1.000 km saja. Jika lebih dari itu, motor wajib untuk segera ganti oli.

Sebagai tambahan, jika mengganti oli kendaraan dalam masa toleransi, wajib untuk melakukan servis khusus, termasuk mengecek kembali seluruh komponen dalam mesin.

Pasalnya, jika anjuran di atas diabaikan, akan ada banyak dampak buruk yang bisa terjadi, apa saja?. Berikut ini uraiannya:

Baca Juga: 3 Ciri Oli Motor Harus Segera Diganti

1. Kerusakan komponen dalam yang lebih parah, bahkan bisa menyebabkan motor harus turun mesin. Biaya servis yang harus Anda keluarkan tentu saja akan jauh lebih mahal.

2. Oli mesin yang sudah menurun kualitasnya akan membuat performa sepeda motor Anda menurun, di antaranya penurunan tenaga dan tarikannya yang mulai kendor.

3. Konsumsi bahan bakar akan semakin boros. Tentu saja ini kerugian besar karena konsumsi bahan bakar yang besar, tidak diimbangi dengan performa kendaraan yang maksimal.

4. Mesin sepeda motor akan mudah panas, dan berisiko mengalami ceket atau kondisi piston yang terjebak dalam cylinder comp.

Apabila dihitung-hitung, sebenarnya terlambat mengganti oli mesin justru malah merugikan karena harga perbaikannya lebih besar dari harga oli mesin itu sendiri.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.