4 Topik tentang Bercinta yang Harus Dibahas dengan Pasangan

Avatar of PortalMadura.com
4 Topik tentang Bercinta yang Harus Dibahas dengan Pasangan
Ilustrasi (Hello Sehat)

PortalMadura.Com – Mengobrol dengan pasangan sendiri mungkin kedengarannya terlihat biasa-biasa saja atau sudah wajar terjadi. Obrolan yang dibicarakan pun bermacam-macam. Mulai dari urusan keluarga, keuangan, masa depan sampai dengan masalah pribadi.

Di antara rangkaian obrolan yang Anda perbincangkan itu, tidakkah Anda pernah membicarakan tentang hubungan intim atau ‘'?. Sekilas terkesan salah satu topik yang tabu dan kurang pantas untuk dibahas. Tapi tahukah Anda jika hal itu menjadi hal yang perlu bahkan wajib Anda bahas bersama pasangan.

Layaknya membahas topik rumah tangga, urusan ‘seks' juga perlu dibicarakan baik-baik agar menjaga keharmonisan di luar dan di dalam kamar tidur. Dengan kata lain, Anda berdua butuh komunikasi yang jelas agar ranjang selalu hangat dan bisa sama-sama saling terpuaskan.

Melansir dari laman Okezone.com, Jumat (26/7/2019), Menurut peneliti isu sosial, Joseph Grenny, pasangan yang sering ngobrol tentang ‘seks' kira-kira 10 kali lipat merasa bahagia ketimbang yang masih malu-malu kucing.

Jika Anda masih ragu atau bingung harus mulai ngobrol dari mana, poin-poin berikut mungkin menginspirasi dan bisa Anda coba. Penasaran?. Yuk simak selengkapnya berikut ini:

Batasan Saat Berhubungan Seks

Menurut seksolog, Carol Queen Ph. D., diskusikan dulu mengenai batasan yang harus saling dihormati sebelum topik obrolannya meluas ke mana-mana.

Maksudnya, batasan itu meliputi irama atau alur hubungan ‘seks' nya itu sendiri. Apakah Anda lebih nyaman dengan tempo yang lembut dan pelan-pelan, atau ingin yang lebih liar dengan hentakan heboh. Katakan apa yang Anda mau bergantian dengan pasangan.

Selain itu, Anda juga bisa berdiskusi tentang gaya, posisi, hingga waktu-waktu yang Anda ingin dan tidak. Apakah Anda ingin mencoba ‘seks' oral, tapi pasangan tidak?. Apakah pasangan punya dan ingin mencoba fantasi ‘seks' tertentu, tapi Anda ragu?.

Tidak usah malu dan ragu, katakan saja semua hal yang Anda berdua sukai dan tidak. Kemudian kompromi terus sampai pada akhirnya menemukan titik tengah yang sama-sama menguntungkan Anda berdua.

Hal yang perlu Anda ingat adalah, penting juga untuk selalu menghargai dan menghormati apa yang sudah menjadi keputusan satu sama lain agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian waktu.

Bahas Kekurangan Masing-masing

Membahas kekurangan diri sendiri yang dimaksud di sini bukan untuk ajang saling buka aib. Justru dengan ngobrol tentang performa ‘seks' masing-masing, Anda dan pasangan jadi bisa untuk menemukan solusinya.

Namun menurut seorang psikolog senior, Joel D. Block, Ph.D., banyak pria yang malu atau bahkan enggan mengakui dirinya tidak mampu memuaskan pasangannya. Ini mungkin terkait dengan ego dan label sosial di masyarakat bahwa seorang pria jantan pasti juga harus gagah di ranjang.

Walaupun begitu, memiliki kekurangan merupakan hal yang manusiawi. Ingat, tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada satu pun orang di dunia ini yang terlahir langsung jago soal urusan bercinta. Maka jika Anda merasa kurang bisa tahan lama saat ereksi atau sulit mencapai orgasme, katakanlah sejujurnya pada pasangan.

Berbagai masalah bercinta umumnya berakar dari faktor psikologis dan bisa ditangani dengan bicara. Saat sedang tidak ingin bercinta, diskusilah bersama pasangan mengenai apa yang menjadi kekhawatiran masing-masing. Saat mengetahui akar penyebabnya kemungkinan adalah stres, Anda berdua bisa saling bahu membahu untuk mengatasinya.

Misalnya, jika pria terlalu tegang dan panik saat berusaha ereksi wanitanya bisa mulai pelan-pelan untuk merilekskan si pria. Begitu pula jika wanitanya yang merasa kurang pede dan sulit mencapai orgasme.

Lakukanlah hal-hal yang bisa membuatnya lebih santai. Mungkin dengan memijat, mencium, membelai, memeluk, atau memberikan cupang di area paling sensitifnya.

Buat sesi foreplay jadi lebih lama dengan sentuhan atau belaian yang membuat wanita bisa terangsang penuh dan pria bisa ereksi maksimal.

Apabila cara-cara yang dilakuan belum maksimal dan membuatnya merasa nyaman, diskusikan dengan pasangan mengenai kemungkinan konsultasi ke seksolog atau terapis. Tetap saling mendukung dan membantu satu sama lain sampai apa pun masalahnya di ranjang berhasil teratasi.

Mengantisipasi Kalau Ada yang Sedang Tidak Mood Bercinta

Di awal pernikahan, gairah Anda berdua mungkin masih menggebu-gebu sehingga sesi bercinta pun dianggap sebagai kegiatan favorit. Namun seiring tahun demi tahun, bercinta bisa terasa membosankan. Kehilangan gairah sewaktu-waktu memang normal bagi pasangan yang sudah menikah lama.

Jangan menunggu dan membiarkan sampai bara api gairah Anda berdua benar-benar padam. Meski begitu, memaksakan bercinta saat salah satunya sedang tidak mau bukanlah jalan keluar yang baik. Hal ini justru akan merusak keharmonisan rumah tangga Anda ke depannya.

Sambil lalu mengobrol dengan pasangan tentang apa yang membuat jenuh bercinta, seksolog Grenny menyarankan untuk sekaligus membahas apa yang bisa dilakukan ketika salah satu pihak menolak atau sedang tidak mood.

Di waktu ketika hasrat bercinta sedang tidak selaras, Anda mungkin bisa menyiasatinya dengan masturbasi sendiri atau menonton porno. Namun, diskusikan lebih dulu dengan pasangan agar cara yang Anda lakukan tidak membuatnya salah paham.

Seberapa Sering Ingin Berhubungan Seks

Hal penting lain yang harus dibicarakan ketika ngobrol dengan pasangan adalah tentang frekuensi bercinta itu sendiri. Seberapa sering Anda mau dan bisa bercinta, begitu pula dengan keinginan pasangan.

Misalnya, Anda mungkin ingin bercinta sebanyak 2-3 kali dalam seminggu dengan hari yang selang-seling. Ceritakan pada pasangan mengapa Anda memilih seperti itu. Mungkin di hari-hari tersebut Anda merasa paling lowong dan tidak disibukkan dengan hal-hal lain, atau pola tersebut selaras dengan masa ovulasi Anda?.

Baca Juga : Sebelum Bercinta, Lakukan 6 Persiapan Ini Agar Makin Hot di Ranjang

Selain tentang keinginan Anda sendiri, Anda juga bisa menanyakan balik ke pasangan seberapa sering ia ingin bercinta. Jika jawabannya sama, Anda berdua tinggal menyelaraskan di hari-hari apa saja yang paling enak untuk bermesraan.

Namun jika jawabannya berbeda, diskusikan sampai bertemu titik tengahnya agar tidak ada dari Anda berdua yang merasa dirugikan atau tidak terpuaskan. Cara paling mudahnya mungkin dengan menjadwalkan waktu bercinta yang paling ideal bagi Anda berdua.

Bagaimana, dari penjelasan di atas, sudahkah ada gambaran untuk membuat sesi bercinta Anda menjadi nyaman?. Pada intinya, komunikasi adalah cara yang paling tepat dalam menyelesaikan persoalan rumah tangga, khususnya keharmonisan dalam berhubungan intim. Semoga bermanfaat.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.