Begini Cara Menikmati Sakit Menurut Rasulullah

Avatar of PortalMadura.com
Begini Cara Menikmati Sakit Menurut Rasulullah
ilustrasi

PortalMadura.Com – Saat manusia diberikan sakit dan sehat secara bergiliran, hal itu merupakan suatu keadilan dari Allah Sang Maha adil pada setiap hamba-Nya. Ketika sehat, mereka bisa beraktivitas dan beribadah kepada Allah dengan baik.

Akan tetapi, saat sakit itu datang menimpa diri sebagai bukti bahwa Anda tidak sempurna, sehingga aktivitas dan ibadah pun lumayan terganggu. Kendati demikian, bagi orang beriman, sehat ataupun sakit tidak menjadi halangan untuk tetap dekat dengan Allah. Ketika sehat, ia semakin bersyukur kepada Allah. Begitu juga ketika sakit tiba, syukur itu tetap tidak berubah.

Apalagi sakit adalah bentuk lain dari cinta Allah kepada hamba-Nya. Karena dengan sakit itulah Anda ternyata makin ingat kepada Allah, makin sadar bahwa diri Anda benar-benar tidak berdaya tanpa pertolongan-Nya.

Nah, itulah hikmah sakit yang memang harus segera disadari dan dinikmati karena segala takdir Allah adalah kebaikan yang akan mengantarkan kita kepada kesalehan diri. Namun, sakit akan menjadi sebab timbulnya dosa apabila disikapi dengan buruk sangka kepada Sang Khalik yang memberi sakit.

Sesungguhnya, jangankan Anda sebagai manusia biasa, yang mulia saja pernah merasakan sakit. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh sahabat Ibn Mas'ud suatu ketika dirinya pernah masuk ke rumah Rasulullah yang ketika itu kebetulan beliau sedang sakit.

Kemudian, Ibn Mas'ud pun memegang tubuh Rasulullah yang mulia itu seraya ia berkata: “Sungguh tubuhmu panas sekali. Rasulullah yang terbaring sakit pun menjawab, ‘Memang, aku menderita panas dua kali lipat (yang diderita) orang-orang seperti engkau'” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Bersabar diri, segera mengingat Allah, ikhtiar atau berobat, dan menyadari, manusia benar-benar lemah tanpa pertolongan-Nya adalah di antara sikap yang harus dilakukan manakala diri Anda sakit. Mengeluh atau berburuk sangka kepada Allah hanyalah perbuatan yang akan menambah derita. Semua ini memang sangat berat, tetapi bukan berarti tidak bisa dipraktikkan.

Di samping itu, Anda juga harus bergembira dengan sakitnya diri Anda yang tidak berdaya. Mengapa?. Karena ternyata sakit adalah satu di antara cara Allah menghapus dosa-dosa Anda yang terkadang Anda sering tidak menyadarinya. Bahkan, Anda malah menggerutu kepada Sang Khalik tanpa alasan.

Baca Juga: Kebersihan Include dengan Sewa Gedung, Relawan PADI Sumenep Nilai Warga Sebelah Baper

Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadis: “Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi” (HR Muslim).

Sejatinya, Anda menambah rasa syukur kepada Allah karena ternyata takdir pilihan-Nya tidak ada yang sia-sia untuk manusia. Sakit pun menjadi kabar gembira untuk Anda, karena artinya dosa yang mengotori jiwa akan perlahan hilang sebagaimana hadis Rasulullah di atas.

Satu hikmah sakit saja Anda dapat merenunginya dengan baik, rasanya sakit itu tidak akan jadi bahan keluh kesah. Anda memahami sehat itu mahal harganya dan menjaga kesehatan adalah salah satu bentuk ikhtiar yang diwajibkan.

Namun, ketika sakit itu datang, sebagai orang beriman, Anda harus menerima dengan sabar dan tidak berhenti ikhtiar meminta diganti dengan kesembuhan oleh Yang Maha Menyembuhkan, Allah Maha Agung. Wallahu A'lam. (republika.co.id/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.