PortalMadura.Com, Sumenep – Rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Jadi (Harjad) Sumenep ke-753 tahun 2022, mulai digelar oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan mengaku sudah melibatkan semua komponen masyarakat Sumenep.
“Pelibatan masyarakat itu, di antaranya adalah orang-orang yang memiliki kegiatan [event],” tegas Iksan sapaan Mohammad Iksan, Kamis (6/10/2022).
Hal tersebut disampaikan seiring dengan derasnya kritikan publik yang menilai peringatan Hari Jadi Sumenep seringkali hanya dinikmati orang-orang tertentu.
Menurut Iksan, pelibatan masyarakat dan potensi sudah dilakukan mulai dari logo Hari Jadi Sumenep ke-753 dengan Kakatua Jambul Kuning. “Jambul Kuning itu hanya ada di Kepulauan Masalembu,” katanya.
Pihaknya juga mencontohkan karapan kambing yang tidak mungkin dilakukan oleh warga kota serta musik tradisional tongtong. “Tidak mungkin orang kota. Itu milik warga kampung dan pesertanya dari seluruh Kabupaten Sumenep,” ujarnya.
“Nah, masyarakat yang mana? (yang tidak terwakili),” tanya Iksan.
Komitmen Disbudporapar Sumenep untuk mengangkat seni-budaya lokal dan kearifan lokal sudah masuk pada rangkaian kegiatan tahun 2022.
“Pada pawai budaya, nanti kita mengangkat di antaranya kesenian sintung, jaran serek dan saronen,” terangnya.
Selain prosesi penobatan Arya Wiraraja, kata dia, juga akan menampilkan budaya pesona milik Sumenep, ada etnik dan komunitas sepeda.
“Setiap OPD diharapkan dapat ikut serta dengan menampilkan budaya asli Sumenep. Misalnya, rumah panggung, rumah gedek dan rumah ibadah yang Sumenep punya,” katanya.
Menurutnya, pagelaran seni budaya yang paling bergengsi adalah festival musik tradisional tongtong. “Dari semua kegiatan itu diharapkan mampu mendongkrak perekonomian warga Sumenep,” pungkasnya.(*)