Fajar Iriadi SA, Pelukis Bangkalan yang Tak Mengenal Aliran

Avatar of PortalMadura.com
Fajar Iriadi sedang menyelesaikan lukisan hitam-putih di kanvas berukuran 2x1,5 meter. (Foto: Agus Hidayat)
Fajar Iriadi sedang menyelesaikan lukisan hitam-putih di kanvas berukuran 2x1,5 meter. (Foto: Agus Hidayat)

Setahun kemudian, ketiganya bergerilya ke Kalimantan dengan misi yang sama. Sebagian lukisan yang dipamerkan di Madura turut diboyong, sisanya merupakan karya baru. Pameran digelar di Sampit, Palangkaraya, Banjarmasin, serta Banjar Baru. Karsono adalah orang yang mengupayakan serta memfasilitasi pameran. Beliau adalah kakak kandung Ir yang saat itu tinggal di Sampit.

Minim Referensi dan Kurang Percaya Diri

Rumah Fajar Iriadi di Jln. Letnan Abdullah I/76 Bangkalan terlihat unik dengan balutan karya seni. (Foto: Agus Hidayat)
Rumah Fajar Iriadi di Jln. Letnan Abdullah I/76 terlihat unik dengan balutan karya seni. (Foto: Agus Hidayat)

Tanah kelahiran memang selalu dirindukan. Ir akhirnya memutuskan kembali ke Bangkalan. Tak hanya ingin berekspresi lewat karya di tanah kelahiran, tapi juga berbagi ilmu dengan para .

Sanggar Madurese yang kemudian ia dirikan adalah komunitas untuk mewadahi para pelukis Bangkalan. Dari sanggar yang kemudian berstatus yayasan ini Ir mengenal gaya dan aliran masing-masing pelukis. Ia bahkan harus merelakan bagian atas rumahnya disulap menjadi sanggar lukis dengan ukuran 10×4 meter.

Proses interaksi dan pembelajaran yang terjadi membawa mereka pada impian. Karya lukis Sanggar Madurese dipamerkan di beberapa tempat, Bangkalan maupun Surabaya. Namun lambat laun aktivitas sanggar ini tak lagi terlihat. Masing-masing disibukkan dengan pekerjaan lain. Hingga kini pelukis Bangkalan yang masih eksis berkarya adalah Chairul Anwar, RS Hanafih, M. Johan, serta M. Sadat.

Bisa dibilang Ir juga seorang organisatoris. Dialah yang banyak berperan mengurus administrasi, perijinan, serta lobi-lobi manakala Sanggar Madurese akan menggelar pameran lukisan. Kemampuan diluar melukis inilah yang hingga kini belum terwariskan, sementara para pelukis Bangkalan terus berkreatifitas walau intensitasnya berkurang.

Seiring perjalanan …

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.