PortalMadura.Com – Industri freelancer di Indonesia sedang berkembang pesat, menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam dunia kerja global. Data internal Sribu mencatat adanya kenaikan lebih dari 20% jumlah freelancer di platform mereka dalam setahun terakhir. Tren ini mencerminkan meningkatnya minat masyarakat untuk bekerja secara mandiri di tengah berkembangnya ekonomi digital. Pergeseran ini juga tercermin dalam data BPS yang menunjukkan penurunan jumlah pekerja formal di kalangan kelas menengah, dengan banyak yang beralih ke sektor informal.
Pada 6 Desember 2024, festival freelancer terbesar di Indonesia, SRIBUFEST 2024, digelar di Jakarta dengan tema “Freelance Revolution.” Acara ini menjadi ajang penting bagi komunitas freelancer dan para pelaku bisnis untuk menjajaki peluang kolaborasi di era digital. Festival ini juga menjadi ruang apresiasi, di mana Apriyadi Fiqih, seorang freelancer desain grafis, berbagi cerita tentang tantangan dan peluang yang dihadapi dalam dunia freelancing yang dinamis.
SRIBUFEST 2024 menarik lebih dari 400 peserta yang terdiri dari freelancer, pengusaha, dan pelaku industri kreatif. Selain hiburan, acara ini juga memperdalam diskusi tentang masa depan industri freelancing. CEO Sribu, Ryan Gondokusumo, menekankan pentingnya membangun ekosistem freelancing yang sehat untuk mendorong inovasi dan transformasi bisnis di Indonesia. Ia juga menyoroti peran besar freelancer dalam mendukung perekonomian digital negara ini.
Ekonomi gig global diperkirakan akan terus berkembang, dengan nilai bruto yang diprediksi mencapai USD 455,2 miliar pada 2023 dan terus tumbuh hingga 2025. Pertumbuhan ini membuka peluang besar sekaligus tantangan bagi pemerintah, perusahaan, dan komunitas dalam menciptakan regulasi serta akses yang mendukung perkembangan freelancing di Indonesia. Ryan Gondokusumo menutup acara dengan optimisme terhadap masa depan ekosistem kreatif yang semakin berkembang.