Di negara Bombai, India, lanjutnya, ada bekas kerajaan Islam yang tinggal puingnya, sampai sekarang juga masih terjaga dengan baik dan dijadikan tempat wisata.
“Ini sekedar gambaran, jika di Indonesia jangan sampai terjadi sebuah masjid menjadi lokasi wisata. Manajemen umat Islam di Indonesia perlu dijaga,” tegasnya.
Sehubungan dengan lomba hadrah ruddat tradisional, politisi PKB ini sangat mengapresiasi dan perlu terus dipupuk dan dikembangkan.
“Situasinya di Sumenep, berapa banyak pemuda yang masih mau dan aktif dikesenian hadrah. Ini yang perlu terus dijaga dan dikembangkan,” ujarnya.
Sementara, Ketua PC PMII Sumenep, Khoirul umam, mengatakan, dalam rangka penyelamatan hadrah tradisional asli Sumenep, maka dipandang perlu untuk mengambil bagian dengan cara menggelar lomba.
“Semoga dapat menghasilkan kelompok hadrah yang baik dan menjadi ikon Sumenep dan menjadi daya tarik wisata,” katanya.
Direncanakan, lomba hadrah ruddat se Sumenep itu, akan digelar selama 5 malam. “Baru ada 19 kelompok hadrah yang terdaftar. Jika masih ada peserta yang mau menyusul masih dibuka pendaftaran,” terangnya.
Sementara, Kepala Dispudparpora, Sufiyanto menjelaskan, pagelaran seni hadrah sengaja di tempatkan digotong royong. “Tempat ini akan selalu diisi dengan berbagai pagelaran seni-budaya,” katanya.
Harapannya, sambungnya, mampu memupuk dan mengembangkan seni-budaya yang ada di Sumenep. “Ini bagian dari usaha yang kami lakukan untuk kemajuan seni-budaya dan wisata Sumenep,” tandasnya.(Hartono)