Hujan Landa Sumenep, Petani Tembakau Ketar-ketir

Avatar of PortalMadura.com
Hujan Landa Sumenep, Petani Tembakau Ketar-ketir
dok. Tembakau

PortalMadura.Com, – Hujan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sejak kemarin hingga tadi malam tidak hanya menghambat produksi garam rakyat, tapi juga membuat khawatir para . Pasalnya, dimusim kemarau tahun ini, para petani tembakau sudah dua kali gagal menanam pohon emas tersebut. Akibatnya para petani harus mengeluarkan biaya lebih besar lagi untuk tanam yang ketiga kalinya.

“Semoga tidak hujan lagi, tapi kalau hujan lagi kemungkinan bisa merusak tembakau lagi. Karena kami sudah beberapa kali menanam dan terkena hujan sehingga mati,” keluh salah satu petani tembakau di Desa Gadding, Kecamatan Manding Sumenep, Sutari, Jumat (28/7/2017).

Kondisi tanaman tembakau saat ini sangat beragam, ada yang sudah hampir panen dan ada juga yang masih baru tanam. Hal itu disebabkan oleh kondisi cuaca di Bumi Sumekar ini beberapa bulan terakhir tidak menentu, bahkan dipertengahan bulan Juli masih terjadi hujan.

“Disini (Manding, red) masih banyak yang baru tanam, tapi ada juga yang sudah bisa dipanen dalam jangka waktu satu bulan ke depan,” ucapnya.

Tidak hanya di wilayah Manding, tapi juga petani tembakau Gapura juga mengeluhkan kondisi cuaca yang tidak menentu. Bahkan, mereka mengaku ketar-ketir menghadapi cuaca yang kurang bersahabat ini.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, hanya berharap kondisi cuaca tiga bulan ke depan ini bisa membaik sehingga para petani tembakau tidak khawatir, karena petani tembakau untuk tahun ini benar-benar harus mengeluarkan biaya yang sangat banyak,” terang Suparno.

Berdasarkan data di Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (PTHP) Sumenep, realisasi tanam tembakau pada musim kemarau tahun ini sekitar 14 ribu hektar. Padahal, sesuai ploting areal tanam tembakau yang ditetapkan Pemprov Jatim seluas 21.893 hektar.

“Realisasi tanam tembakau tahun ini hanya sekitar 14 ribu hektar, padahal target areal yang telah ditetapkan Pemprov Jatim seluas 21 ribu hektar lebih. Ini disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu,” kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (PTHP) Sumenep, Abdul Hamid. (Arifin/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.