Ini 10 Adab Sebelum Safar Ala Rasulullah

Avatar of PortalMadura.com
Ini 10 Adab Sebelum Safar Ala Rasulullah
Ilustrasi (Tribunnews)

PortalMadura.Com – Melakukan perjalanan jauh atau biasa dilakukan masyarakat, apalagi menjelang hari raya Idul Fitri atau hari besar lainnya. Sebelum melakukan safar, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan agar perjalanannya aman dan lancar.

Menurut Rasulullah SAW, ada beberapa adab yang perlu dilakukan seseorang sebelum bersafar. Apa saja? Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com dari laman okezone.com berikut ini penjelasannya:

Menyelesaikan Semua Urusan Antar Manusia

Urusan antara manusia seperti hutang, pengembalian amanah, pengembalian barang pinjaman, dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan agar manusia tidak memiliki beban apapun ketika Allah memanggilnya secara tiba-tiba.

Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah an-Nisa (4) : 58, yang artinya sebagai berikut: “Sungguh, Allah Menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…”

Lakukan Salat Sunah 2 Rakaat Sebelum Safar dan Sebelum Sampai Tujuan

Sebelum melakukan perjalanan jauh, lakukan salat sunah safar 2 rakaat.

Rasulullah SAW bersabda: “Jika engkau keluar dari rumahmu maka lakukanlah sholat dua rakaat yang dengan itu akan menghalangimu dari kejelekan di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu, maka lakukanlah sholat dua rokaat yang akan menghalangimu dari kejelekan di dalam rumah.” (HR. Al – Bazzar)

Berpamitan dan Menitipkan Pesan

Bagi musafir atau orang yang akan ditinggalinya, dianjurkan untuk menitipkan pesan yang berkaitan dengan keduanya.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa ada seorang yang mendatangi Nabi Muhammad dan mengatakan, “Wahai Rasulullah, saya hendak safar, mohon nasihatilah saya.” Maka Rasulullah bersabda: “Bertakwalah kepada Allah dan bertakbirlah setiap melewati jalan menanjak.”

Di antara pesan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW bagi orang yang hendak safar, beliau mengucapkan: “Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanahmu, dan ujung akhir amalmu.” (HR. Ahmad, Abu Daud)

Kemudian, orang yang hendak safar mengatakan kepada orang yang hendak ditinggal: “Aku titipkan engkau kepada Allah. Dia tidak akan menyia – nyiakan titipan itu.” (HR. Ibnu Majah)

Wanita Harus Berpergian dengan Mahramnya

Wanita yang hendak melakukan safar akan berbeda dengan pria. Seorang wanita yang hendak bersafar haruslah ditemani oleh mahramnya agar terlindungi dari segala gangguan yang ada.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir melakukan perjalanan (safar) yang berjarak tempuh sehari semalam kecuali ia bersama mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam buku ‘400 Kebiasaan Keliru dalam Hidup Muslim' menjelaskan bahwa sebagian ulama berpendapat boleh safar jika ditemani rombongan yang dapat dipercaya, tidak menimbulkan fitnah, dan terjamin keselamatannya.

Hindari Musik atau Membawa Anjing

Hindari mendengarkan musik atau membawa anjing karena malaikat tidak akan menyertainya.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya malaikat tidak akan menyertai rombongan yang di dalamnya ada anjing atau lonceng.” (HR. Muslim, Abu Daud)

Melakukan Safar di Malam Hari

Bagi musafir, dianjurkan melakukan perjalanan di malam hari. Hal ini dianjurkan sesuai sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud: “Hendaklah kalian melakukan perjalanan pada malam hari (tatkala safar) karena bumi ketika itu dilipat (dipendekkan) pada malam hari.”

Berdoalah Ketika Safar Karena Mustajab

Saat safar, manusia akan mengalami dan melihat banyak keagungan ciptaan-Nya. Maka saat itulah perbanyak mengingat Allah dengan zikir dan berdoalah karena waktu safar adalah mustajab.

Rasulullah SAW bersabda: “Tiga doa yang tidak diragukan lagi terkabulnya, yaitu doa seorang musafir, doa orang yang terzalimi, dan doa orang tua kepada anaknya.” (HR. Ahmad)

Mengqashar Salat

Selama safar dianjurkan untuk mengqashar salat dan meninggalkan semua sholat rawatib, selain qabliyah subuh. Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu menceritakan, “Saya pernah menyertai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersafar. Beliau tidak saat lebih dari dua rokaat, hingga Allah mewafatkan beliau. Saya pernah menyertai Abu Bakar ketika safar. Beliau tidak salat lebih dari dua rakaat, hingga Allah mewafatkan beliau.” (HR. Muslim)

Segera Pulang Setelah Safar Selesai

Ketika urusan di tempat tujuan telah selesai, maka segeralah pulang. Rasulullah SAW bersabda: “Safar itu bagian dari azab (melelahkan), karena dengan safar ia terhalang untuk makan, minum, dan tidur. Jika telah selesai keperluannya, hendaklah ia segera pulang kembali kepada keluarganya.” (HR. Bukhori)

Menurut Ibnu Hajar yang dikutip dari buku ‘400 Kebiasaan Keliru dalam Hidup Muslim' menjelaskan bahwa hadis ini menunjukkan makruhnya berpisah dari keluarga lebih dari keperluannya. Dan disunahkan untuk segera kembali kepada keluarga, apalagi ditakutkan kalau istrinya terabaikan di saat kepergiannya.

Berdoa Sebelum Safar

Sebelum melakukan perjalanan, berdoalah agar selamat sampai tujuan dan Allah hindarkan dari segala hal yang merugikan. Rasulullah SAW menyampaikan doa sebelum safar. Berdasarkan hadis Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ketika naik ke untanya untuk pergi safar, Beliau bertakbir tiga kali kemudian mengucapkan:

Subhaanalladzi sakhkhara lanaa hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa innaa ila rabbinaa lamunqalibuun. Allahumma innaa nas'aluka fi safarinaa hadza al birra wat taqwa wa minal ‘amali ma tardha. Allahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadza, wathwi ‘annaa bu'dahu. Allahumma antash shahibu fissafar, wal khaliifatu fil ahli. Allahumma inni a'udzubika min wa'tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhari wa suu-il munqalabi fil maali wal ahli

Artinya: “Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah kami memohon kebaikan dan ketakwaan dalam safar kami dan keridaan dalam amalan kami. Ya Allah mudahkanlah safar kami ini. Lipatlah jauhnya jarak safar ini. Ya Allah Engkaulah yang menyertai kami dalam safar ini, dan pengganti yang menjaga keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan safar ini, dari pemandangan yang menyedihkan, serta dari tempat kembali yang buruk baik dalam perkara harta dan perkara keluarga).” (HR Muslim Nomor 1342)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.