Ini Dia Alasan Penamaan Bulan Syawal dan Hubungannya dengan Ramadan

Ini Dia Alasan Penamaan Bulan Syawal
Ilustrasi (Inilah.com)

PortalMadura.Com – Salah satu bulan istimewa dalam sebuah tradisi umat Muslim di seluruh dunia yaitu bulan Syawal. Bulan ke sepuluh tahun hijriah ini terletak sesudah bulan suci, Ramadan dan sebelum Dzulqa’dah. Hal ini juga terdapat satu dari dua hari raya besar umat Muslim yaitu Idul Fitri.

Ida Fitri Shohibah dalam Mengenal Nama Bulan di Kalender Hijriah (2012) memaparkan, secara kebahasaan, Syawal berasal dari kata bahasa Arab yang berarti ‘peningkatan’, ‘meningkat’, atau ‘terbit’.

Pemaknaannya pun dapat mengikuti bulan sebelumnya, yakni Ramadan. Yoel Yatan dalam buku Moon-o-theism menjelaskan, nama bulan Syawal mungkin saja berasal dari pemaknaan terbitnya bulan baru (Syawwal) sebagai tanda akhir puasa sepanjang Ramadan.

Akan tetapi, makna kata syawwal juga dapat merujuk pada upaya ‘peningkatan’, yaitu kian memperbaiki kualitas ketakwaan dan kehidupan seorang Muslim setelah beribadah puasa satu bulan lamanya serta berzakat fitrah.

Bukankah dalam Alquran Allah SWT sudah mewanti-wanti orang beriman berpuasa agar meraih takwa?. Kemudian, zakat fitrah untuk menyucikan harta satu tahun lamanya?.

Kitab Ensiklopedia Islam menyarikan ihwal bagaimana Syawal serta bulan-bulan lainnya dijalani suku-suku bangsa Arab di zaman Jahiliyah. Nama ke-12 bulan di era pra-Islam, sebagaimana kita kenal sekarang, jamaknya sudah umum dikenal di masa sebelum kenabian Rasulullah SAW.

Misalnya, bulan Ramadan yang berasal dari kata berbahasa Arab yang berarti ‘panas sangat terik’. Sebab, pada bulan tersebut musim panas di Jazirah Arab sedang terik-teriknya.

Adapun dalam masa pasca-Ramadan, yakni Syawal dalam penanggalan Hijriah, orang-orang Arab pra-Islam banyak melakukan pelbagai tradisi. Malahan, asal kata Syawal, menurut Ensiklopedi Islam, merujuk pada kebiasaan orang Arab menaiki unta.

Baca Juga : Lakukan 8 Amalan Ini di Bulan Syawal

Pinggul unta dipukul sehingga ekor unta menjadi naik (syawwal). Oleh karena itu, dalam masa pra-Islam, Syawal dipakai sebagai metafora peningkatan akselerasi berbuat baik setelah orang-orang melewati teriknya Ramadan, bulan yang di dalamnya kesabaran sedang amat diuji.

Demikian penjelasan mengenai alasan penamaan bulan Syawal dan hubungannya dengan puasa Ramadan. Wallahu A’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.