Jokowi Minta Bank Indonesia Jaga Nilai Tukar Rupiah & Inflasi

Avatar of PortalMadura.com
dok. Presiden Indonesia Joko Widodo (@jokowi)
dok. Presiden Indonesia Joko Widodo (@jokowi)

PortalMadura.Com – Presiden Joko Widodo memperkirakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan mengalami penurunan akibat wabah Covid-19.

“Pertumbuhan ekonomi negara diproyeksikan akan mengalami penurunan dari 5,4-5,5 persen,” kata Joko Widodo saat rapat terbatas melalui video conference pada Jumat (20/3/2020).

Bahkan dia menyebut pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan mencapai 3 persen akan turun menjadi 1,5 persen.

Baca Juga : Covid-19 dan Nilai Tukar Rupiah Terlemah Sejak 1998, Begini Pendapat Dosen UTM

Menanggapi hal tersebut, — sapaan Presiden Joko Widodo — memerintahkan menterinya untuk merealokasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Pertama bidang kesehatan terutama dalam upaya pengendalian Covid-19, kedua social safety net, bantuan sosial dan insentif ekonomi bagi pelaku usaha dan UMKM sehingga bisa berproduksi dan terhindar dari PHK,” kata Jokowi.

Dia memerintahkan menteri dan pemerintah daerah untuk memangkas rencana belanja APBN dan APBD yang tidak prioritas seperti perjalanan dinas untuk segera dipangkas.

Dia ingin APBN dan APBD untuk fokus dalam memperkuat penanganan bidang kesehatan dan pengendalian Covid-19 serta memperbesar program sosial untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Sementara di bidang moneter, Presiden ingin adanya sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dengan , Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Dia juga meminta Bank Indonesia fokus dalam menjaga stabilitas nilai rupiah dan inflasi agar tekendali.

“Terakhir di bidang perbankan saya minta OJK fokus kepada kebijakan stimulus ekonomi yang memberikan kemudahan dan keringanan ekonomi kepada kelompok terdampak seperti UMKM dan sektor informal sehingga produksi berjalan dan tidak ada PHK,” kata Jokowi.

Dia juga meminta agar penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) lebih diintensifkan.

“Saya minta dukungan seluruh asosiasi usaha, kelompok profesi, serikat buruh, serikat pekerja, himpunan nelayan dan petani untuk bersama-sama bergotong royong menghadapi tantangan ekonomi saat ini dan ke depan,” kata Jokowi.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.