Kisah Nyata, Usaha Melejit Karena Sedekah dan Tanpa Riba

Avatar of PortalMadura.com
Kisah Nyata, Usaha Melejit Karena Sedekah dan Tanpa Riba
Pengusaha pisang goreng keju, Tio (tangkapan layar kanal YouTube kawan dapur)

PortalMadura.Com – “Modalnya halal, sistemnya halal, produknya halal. Sisanya ikhtiar sebisa mungkin. Endingnya, serahkan sama Allah, gitu doang. Sesimpel itu. Ikhtiar agak kurang, maka genjot dengan sedekah. Mau pendapatan kecil atau besar. Sedekah, sedekah dalam bentuk apapun”.

Hal tersebut diungkapkan Tio asal Cilacap yang membangun usaha rasa keju di Sumbersari, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur. PortalMadura.Com, Sabtu (16/7/2022) melansir dari kanal YouTube kawan dapur “Cara usaha yang berhasil!…”.

Tio terbilang sukses membangun usaha pisang goreng rasa keju dengan omset stabil hingga tembus Rp2,5 juta per hari yang buka dari pukul 13.00-22.00 WIB, bukan hasil dari “Sim Salabim atau Abracadabra“. Ia memulai usahanya pada tahun 2018 tanpa bekal pengetahuan yang cukup soal goreng pisang.

Diawal buka usaha pisang goreng keju bersamaan dengan lagi trending pisang nuggat. Kala itu, Ia baru muncul ide pisang keju setelah banyak mempelajari dari internet yang dibantu istrinya sambil bertanya pada keluarga besarnya soal resep pisang goreng.

Selama 2 pekan, Ia melakukan ujicoba di rumahnya hingga merasa bosan. Baru berani membuka usaha pisang goreng keju setelah melakukan kombinasi dari berbagai racikan resep yang dinilainya cocok untuk dipasarkan.

Awal buka tentu tidak ada pelanggan. Ada yang beli saja, sudah syukur, belum bicara soal balik modal. “Kita buka jam 1 siang, baru laku jam setengah 9 malam. Itu aku ngantuk-ngantuk sampek tidur di gerobak,” katanya.

Perjalanan pahit dalam membuka usaha baru itu, Ia alami bukan satu dua hari. Namun berlangsung hingga 3 bulan. “Fase itu dialami sekitar tiga bulan pertama,” ucapnya.

Omset awal buka, dalam sehari hanya Rp25 ribu – Rp30 ribu. Dan Ia baru pulang ke rumahnya pada pukul 22.00 WIB. “Istri nungguin di rumah, duduk di kursi. Dan anak-anak sudah tidur,” katanya.

Yang membuat Ia terkesan dan ingin terus bergerak. Saat pintu dibuka, sang istri menyambutnya dengan semangat. “Laku berapa, mas?,” tanya sang istri. Ia pun menjawab dengan jujur, “Rp25 ribu,” ujar Tio.

“Respon istri pada waktu itu, masyaallah, nggak ngeluh, cemberut ngak. [sang istri bilang] Alhamdulillah, kita syukuri ya mas. Itu kekuatan yang luar biasa,” ucapnya mengenang awal buka usahanya.

Ia pun tak habis pikir dengan sikap sang istri, “Kok bisa ya, sekuat ini ternyata. Dukungannya itu luar biasa, sehingga aku juga tergerak,” ujarnya.

Bahkan, Ia pernah mengalami hanya bisa makan sayur lodeh terong yang dihangat berulang-ulang hingga selama 3 hari lamanya. “Esoknya lagi dihangat, dihangat dan dihangat lagi. Itu selama tiga hari. Sampai layu gitu lodeh terongnya,” katanya.

Namun, tidak ada kata menyerah bagi Tio. “Pada saat itu, selalu mengucapkan Alhamdulillah. Karena saya punya keyakinan. Pertama, produk saya bisa diterima orang dan kedua, saya berfikir ini belum usai,” ucapnya.

Kemudian, omset harian terus mengalami grafik cukup baik, dari Rp25 ribu naik ke angka Rp200 ribu. “Dan cukup stabil di Rp250 ribu per hari,” sebutnya.

Sayangnya, tak berlangsung lama. Pandemi Covid-19 menjadi faktor utama, sehingga pada masa sulit itu, omset kembali ke angka Rp35 ribu per hari. “Ngulang lagi dari awal, dan saya tetap buka,” terangnya.

Pada masa pandemi, justru dijadikan kesempatan untuk turning point (titik balik). “Artinya gini, pada saat itu mengubah konsep. Saya otak-atik lagi konsep kita. Mulai dari menu, variasi, juga harga kita koreksi. Kemasan kita perbaiki, branding kita perbaiki,” katanya.

Baca Juga : Kisah Nyata, Usaha Hancur Berkali-Kali, Terjawab dari Sedekah Subuh

Pisang goreng keju yang mayoritas bisa diterima oleh anak-anak milenial, maka yang diubah pertama adalah tagline. “Yang dulu, tagline ku adalah pisang keju sri rejeki, bukan pisang kekinian ini pisang goreng,” terangnya.

Diubah tagline-nya menjadi “Soal diet bisa diomongin baik-baik“. Nah, dari tagline ini muncul jembatan antara produk dengan konsumen. “Ternyata, tagline itulah, mewakili perasaan mereka (konsumen). Begitu tagline diubah, lalu banyak yang posting di IG-nya. Karena soal diet itu kan momok bagi mereka,” katanya.

Berkat inovasi tersebut, omset dari Rp35 ribu per hari kemudian tembus Rp800 ribu. “Mulai saya menambah pegawai. Merekrut pegawai satu persatu. Bagian kasir, bagian goreng sendiri dan lainnya,” ujarnya.

Dari banyak pembehanan tersebut, omset harian kini tembus Rp2,5 juta. “Sekarang stabil di Rp2,5 juta per hari,” katanya.

Resep Sukses

Tio adalah salah satu sosok entrepreneur yang tangguh, tidak mudah menyerah dan inovatif serta menghindari hal yang dilarang dalam agama.

Hal tersebut dibuktikan saat Tio menerima banyak masukan dari teman-temannya agar menambah menu jualannya dan terus tidak pernah mengenal kata menyerah.

“Kalau saya menyerah dan berjualan sesuatu yang lain, maka pekerjaan yang digeluti baru berjalan setengah permainan, bisa habis. Masukan banyak dari orang-orang. Ada yang minta singkong keju,” katanya.

“Saya tidak mau, karena takut merusak brand utamaku. Pokoknya pisang keju aja. Tapi, ya Alhamdulillah, pada akhirnya, berkat kesabaran dan ketelatenan berdampak baik dibanding dulu,” ucapnya.

Ia menegaskan, sebuah usaha yang organik itu memang mengalami proses dan mengalami fase berbeda dengan usaha-usaha yang non organik.

“Artinya, organik itu prosesnya betul-betul alami. Mengalami fase sepi, fase bangkrut dan fase gagal, mengalami fase dicaci maki pembeli dan sebagainya,” katanya.

Ada juga usaha kuliner yang sekali keluar dor buming.

“Mau milih produk yang long lasting (sepanjang masa) atau hanya sekedar mengikuti trend?. Kalau mau mengikuti trend, ya sudah ambil margent sebanyak mungkin, kaya sekaya mungkin, sikat target 2 tahun, abis itu tutup dan ganti yang lain,” katanya.

Tapi, jika ingin long lasting, kata dia, sabar dalam menjalani prosesnya. “Karena memang harus pelan, tapi jangkanya panjang,” ujarnya.

Ia pun mengingatkan agar modal yang digunakan untuk usaha adalah halal. “Uda gak usa ngutang bank, riba, gak usa pinjam rentener, gak usa maksain diri untuk ngutang di benjol. Gak usa, gak usa,” tegasnya.

Menurutnya, cari modal yang halal. Misalnya, adanya tidak seberapa. “Hanya segini, ya uda cukupin dulu, nyicil pelan-pelan. Gak usa buru-buru. Yang penting halal dulu modal,” ucapnya mengingatkan.

“Saya tidak terlalu agamis. Artinya, aku juga masih banyak hal-hal yang belum tahu. Cuma pengalaman yang aku rasakan sejauh ini, sedekah itu booster yang kuat banget dan luar biasa deh, pokoknya, gokil,” ujarnya.

Ia mengatakan, bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Tergantung sekuat apa keyakinan terhadap apa yang digeluti. “Kalau keyakinan kita semakin kuat, maka jalan untuk menuju kesana pasti ada aja kok,” katanya.

Sama seperti hidayah, kata dia, selalu ada, tapi jarang yang peka. “Kita saja yang gak peka. Sama juga dengan apa namanya sebuah kesuksesan atau impian yang ingin kita raih selama ini, selalu ada jalannya. Sesulit apapun, serumit apapun, pasti ada jalannya,” pungkas Tio membeberkan resep sukses.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.