PortalMadura.Com, Sumenep – Ketua Komisi D DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Subaidi menilai Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat lambat atasi kasus demam berdarah dengue.
Dinkes baru bertindak setelah Sumenep ditetapkan kejadian luar biasa demam berdarah dengue (KLB DBD).
“Kami menyangkan kenapa semua tindakan baru dilakukan setelah ada instruksi dan penetapan KLB DBD,” tegas Subaidi, di ruang kerjanya, Senin (2/2/2015).
Harusnya, jika jumlah kasus DBD sudah banyak, dinas terkait langsung bertindak cepat, tidak menunggu bertambahnya korban.
“Kalau seperti ini, sepertinya pemerintah lambat menangani,” katanya.
Ia menerangkan, salah satu bukti ketidak siapan pemerintah, di Puskesmas Saronggi tersedia 11 tempat tidur pasien, tapi pasiennya sudah 19 orang.
“Harapan kami fogging dilakukan setiap hari, jangan bicara anggaran,” jelasnya. (arifin/htn)