PortalMadura.Com, Sumenep – Tiga anak buah kapal (ABK) KM Berhazil II (yang benar KM Berhasil II) yang tenggelam di perairan Pulau Giliraja, Sumenep, Madura, Jawa Timur, hingga hari kedua belum ditemukan.
Ketiga korban itu, Harun dan Juma’awam, keduanya warga Desa Lobuk, serta P. Endin, warga Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
“Kemungkinan di antara korban itu terlilit jaring ikan di kapal yang posisinya ada di dasar laut,” terang pemilik KM Berhasil II, H. Syaiful pada PortalMadura.Com, Selasa malam (16/2/2021).
Prediksi tersebut, berdasarkan posisi korban di kapal menjelang detik-detik diterjang ombak 3 meter hingga akhirnya kapal tenggelam. Bangkai kapal berada di kedalaman 40 meter.
“Korban Harun umurnya sudah 70-an tahun. Kalau P. Endin itu, tidak normal pada penglihatan dan pendengarannya. Keduanya pada posisi tetap di kapal detik-detik akan tenggelam. Sedangkan Juma’awam sudah tidak terlihat oleh ABK lainnya,” urainya.
Awak atau ABK KM Berhasil II sebanyak 17 orang dan 14 ABK selamat. Ke-14 yang selamat itu, kata dia, posisinya sudah memegang benda lain, seperti drum air dan ban bekas.
“Jadi, sebelum kapal tenggelam ke-14 ABK itu sudah berpegangan sehingga terapung mengikuti arus hingga mendapat pertolongan. Yang tiga ABK [korban hilang, red] tidak bersama ABK yang selamat,” tandasnya.
Baca Juga : KM Berhazil II Digulung Ombak 3 Meter, Tiga Nelayan Hilang 14 Selamat
Baca Juga : Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Tiga Korban Laka Laut di Sumenep
Sebelumnya, KM Berhasil II, milik H. Syaiful, warga Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, mengalami kecelakaan laut akibat cuaca buruk.
Kapal yang membawa 17 Anak Buah Kapal (ABK) itu berangkat dari Pelabuhan Desa Lobuk, pada hari Minggu (14/2/2021) pukul 15.00 WIB menuju Tenggara Pulau Gilingan, Giliraja, Kecamatan Giligenting.
Di tengah perjalanan, kapal tersebut mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk dan mengakibatkan 17 ABK jatuh ke laut. Pada pukul 03.00 WIB, Senin (15/2/2021) kabar kapal tenggelam sudah sampai ke pemilik kapal.(*)