Lakukan 6 Amalan Sunah di Bulan Ramadan dari Waktu Sahur hingga Berbuka

Avatar of PortalMadura.com
Lakukan 6 Amalan Sunah di Bulan Ramadan dari Waktu Sahur hingga Berbuka
Ilustrasi (Lifestyle Kompas)

PortalMadura.Com akan segera tiba. Oleh karena itu perlu mempersiapkan diri untuk menyambut bulan yang penuh ampunan ini. Dalam bulan suci ini, segala amalan baik akan dibalas berkali-kali lipat. Sehingga bisa menambah pundi-pundi pahala.

Banyak maupun wajib yang bisa dilakukan, salah satunya yaitu beberapa amalan sunah ini yang bisa dikerjakan dari waktu sahur hingga berbuka. Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com dari laman okezone.com, berikut penjelasannya:

Mengakhirkan Sahur

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” An Nawawi radhiyallahu ‘anha mengatakan: “Karena dengan makan sahur akan semakin kuat melaksanakan puasa.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095,Al Majmu', 6: 359).

Makan sahur hendaknya tidak ditinggalkan walaupun hanya dengan seteguk air sebagaimana sabda Rasulullah: “Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bersalawat kepada orang-orang yang makan sahur.” (0 HR. Ahmad 3: 12, dari Abu Sa'id Al Khudri. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadis ini shahih dilihat dari jalur lainnya.)

Disunahkan untuk mengakhirkan waktu sahur hingga menjelang fajar. Hal ini dapat dilihat dalam hadis berikut.

Dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, ia berkata: “Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah. Kemudian kami pun berdiri untuk menunaikan salat. Kemudian Anas bertanya pada Zaid, ”Berapa lama jarak antara azan Subuh dan sahur kalian?” Zaid menjawab, ”Sekitar membaca 50 ayat”. Dalam riwayat Bukhari dikatakan, “Sekitar membaca 50 atau 60 ayat.” (72 HR. Bukhari no. 575 dan Muslim no. 1097)

Ibnu Hajar mengatakan: “Maksud sekitar membaca 50 ayat artinya waktu makan sahur tersebut tidak terlalu lama dan tidak pula terlalu cepat.” Al Qurthubi mengatakan: “Hadis ini adalah dalil bahwa batas makan sahur adalah sebelum terbit fajar subuh.”

Di antara faedah mengakhirkan waktu sahur sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar yaitu akan semakin menguatkan orang yang berpuasa. Ibnu Abi Jamroh berkata: “Seandainya makan sahur diperintahkan di tengah malam, tentu akan berat karena ketika itu masih ada yang tertidur lelap, atau barangkali nantinya akan meninggalkan salat subuh atau malah akan begadang di malam hari. (Lihat Fathul Bari, 4: 138).

Menyegerakan Berbuka

Dikutip dari buku ” Ringkasan Panduan Ramadhan, Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah” karya Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal dikutip pada Kamis (4/3/2021) disebutkan, Rasulullah bersabda: “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3: 164. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih).

Rasulullah biasa berbuka puasa sebelum menunaikan salat Maghrib dan bukanlah menunggu hingga salat Maghrib selesai dikerjakan.

Sebagaimana Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan salat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3: 164. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih)

Berbuka dengan Kurma Jika Mudah Diperoleh Atau dengan Air

Dalilnya adalah hadis yang disebutkan di atas dari Anas.

Berdoa Ketika Berbuka

Perlu diketahui bersama bahwa ketika berbuka puasa adalah salah satu waktu terkabulnya doa.
Rasulullah bersabda: “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzolimi.” (76 HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih.)

Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya doa karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.(Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7: 194)

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ketika berbuka beliau membaca doa berikut ini:
“Dzahabazh zhoma'u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah. Artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)” (HR. Abu Daud no. 2357. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan)

Adapun doa berbuka: “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu (Ya Allah,kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka)”(HR. Abu Daud no. 2358, dari Mu'adz bin Zuhroh. Mu'adz adalah seorang tabi'in. Sehingga hadis ini ). Do'a ini berasal dari hadis hadits dho'if (lemah).

Begitu pula doa berbuka, “Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu” (Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka), Mula ‘Ali Al Qori mengatakan, “Tambahan “wa bika aamantu” adalah tambahan yang tidak diketahui sanadnya, walaupun makna doa tersebut shahih. (Mirqotul Mafatih, 6: 304 )

Sehingga cukup doa shahih yang kami sebutkan di atas (dzahabazh zhomau …) yang hendaknya jadi pegangan dalam amalan.

Memberi Makan Pada Orang yang Berbuka

Rasulullah bersabda: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi)

Lebih Banyak Bberderma dan Beribadah di Bulan Ramadan

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Rasulullah adalah orang yang paling gemar melakukan kebaikan. Kedermawanan (kebaikan) yang beliau lakukan lebih lagi di bulan Ramadan yaitu ketika Jibril ‘alaihis salam menemui beliau. Jibril ‘alaihis salam datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadan (untuk membacakan Al Qur'an) hingga Al Qur'an selesai dibacakan untuk Rasulullah. Apabila Jibril ‘alaihi salam datang menemuinya, tatkala itu beliau adalah orang yang lebih cepat dalam kebaikan dari angin yang berhembus.” (HR. Bukhari no. 1902 dan Muslim no. 2308)

Ibnul Qayyim radhiyallahu ‘anha mengatakan: “Rasulullah lebih banyak lagi melakukan kebaikan di bulan Ramadan. Beliau memperbanyak sedekah, berbuat baik, membaca Al Qur'an, salat, dzikir dan i'tikaf.” (Zaadul Ma'ad, 2: 25.).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.