Menelusuri Sumber Pocong Warisan Belanda di Madura

Avatar of PortalMadura.com
Sumber air milik TNI AL yang dikelola Lanal Batuporon, Kamal, Bangkalan, terlihat bersih dan jernih. (Foto: Agus Hidayat)
Sumber air milik TNI AL yang dikelola Lanal Batuporon, Kamal, Bangkalan, terlihat bersih dan jernih (Foto: Agus Hidayat)

Heri bukan operator tunggal. Ada satu karyawan lagi yang dipekerjakan sebagai operator pompa. Sehari-hari keduanya bekerja secara bergantian. Jika Heri masuk pagi, rekannya masuk sore. Pergantian waktu kerja dilakukan tiap tiga hari sekali. Hal yang sama juga berlaku pada petugas keamanan.

juga mendistribusikan air untuk kapal-kapal besar yang sedang melepas jangkar di wilayah perairan Selat Madura. Bedanya, jika pasokan air untuk wilayah dan sekitarnya harus dialirkan dulu ke tempat pengolahan, pasokan air untuk kapal-kapal langsung ditampung pada tandon-tandon besar pada perahu yang ditambatkan di sekitar perairan Kecamatan Kamal.

“Setelah semua tandon terisi penuh, perahu langsung menuju ke kapal-kapal besar yang menurunkan jangkar di perairan Selat Madura. Pekerjaan ini dilakukan setiap hari, di mana banyaknya air yang dipesan oleh tiap kapal tergantung kebutuhan,” ujarnya.

Rumah Pompa Dibangun Tahun 1927

Sumber air warisan Belanda yang tertutup rapat. Dahulu dari sumber inilah distribusi air sumber bermula. (Foto: Agus Hidayat)
Sumber air warisan Belanda yang tertutup rapat. Dahulu dari sumber inilah distribusi air sumber bermula (Foto: Agus Hidayat)

Ada dua bangunan peninggalan Belanda yang sekaligus saksi bisu keberadaan Sumber Pocong. Saksi bisu pertama adalah rumah pompa berbentuk persegi panjang yang masih tegak berdiri. Pada tembok atas sisi utara terdapat tulisan berupa empat angka, yakni 1927.

Besar kemungkinan …

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.