Mengenal Desa Pocong, dalam Kepemimpinan Wanita Cantik

Avatar of PortalMadura.com
Bangunan berupa batas antara Desa Pocong dan Desa Pamorah. (Foto: Agus Hidayat)
Bangunan berupa batas antara Desa Pocong dan Desa Pamorah (Foto: Agus Hidayat)

Untuk mengatasi ketimpangan irigasi, sekaligus upaya peningkatan kualitas tanaman serta intensitas panen, pemerintah berinisiatif membuat sumur bor. Tidak kurang 20 sumur bor telah dibuat untuk mengairi sawah tadah hujan. Satu sumur bor diperuntukkan untuk irigasi bagi lima atau lebih petak sawah.

“Sebelum ada sumur bor, petani hanya bisa panen dua sampai tiga kali setahun. Sekarang alhamdulillah bisa panen sepanjang musim. Tak ada lagi sebutan sawah tadah hujan di Dusun Karang Asem,” ujar Masturi.

Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dikelola pemerintah daerah Desa turut mengatasi permasalahan petani dari segi irigasi. Badan usaha yang dibentuk sesuai kebutuhan dan potensi desa ini kini telah memiliki aset berupa mesin pompa dan traktor. Kedua alat ini dapat digunakan oleh para petani di Dusun Karang Asem, juga dua dusun lainnya, untuk mengairi serta membajak sawah.

Bom Bali I Redupkan Seni Ukir

Sujono sedang mengukir kayu yang akan dibuat lemari hias. (Foto: Agus Hidayat)
Sujono sedang mengukir kayu yang akan dibuat lemari hias (Foto: Agus Hidayat)

Potensi lain yang dipunyai Desa Pocong adalah seni ukir kayu. Bentuk dan motif ukiran kayu terlihat pada wujud perabotan berupa meja, kursi, lemari, meja hias, serta perabotan lainnya. Sejumlah pemborong bahkan tidak ragu membeli ukiran asal desa ini untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi.

Ada dua macam …

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.