Mengenal Milia, Benjolan Putih di Wajah yang Mirip Komedo atau Jerawat

Avatar of PortalMadura.com
Mengenal Milia, Benjolan Putih di Wajah yang Mirip Komedo atau Jerawat
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Apakah Anda salah satu orang yang pernah mengalami beruntusan di wajah yang mirip seperti jerawat atau komedo?. Jika iya, pasti Anda akan merasa kesal dibuatnya. Karena, jenis beruntusan ini tidak bisa diekstraksi atau dipencet layaknya komedo dan jerawat.

Lalu, sebenarnya apa beruntusan ini?. Ia disebut juga dengan . Pada kenyataannya, jenis beruntusan ini sering dianggap sebagai komedo atau jerawat, padahal berbeda. Jadi, agar Anda tidak salah kaprah lagi, lebih baik cari tahu lebih banyak tentangnya.

Berikut penjelasannya seperti dilansir Medeka.com yang dikutip dari Shape:

Mengenal Milia yang Sering Dikira Jerawat

“Milia adalah benjolan putih kecil berisi keratin, yaitu protein yang membentuk rambut, kulit, dan kuku, yang terperangkap di bawah kulit,” jelas ahli kulit Kota New York Marnie Nussbaum, MD.

“Benjolan-benjolan ini tidak menyakitkan dan terlihat seperti jerawat, tetapi cukup berbeda. Tidak dapat muncul atau ditekan dan tidak akan pernah mengeluarkan nanah atau darah” tambahnya.

Milia paling sering muncul di wajah Anda, namun milia dapat timbul di tempat lain, yaitu dada, punggung, dan lengan. Tidak seperti jerawat, biasanya tidak ada kemerahan atau peradangan yang terlibat, hanya benjolan berwarna daging atau putih, berukuran kecil, dan terasa keras.

Menurut Dr. Nussbaum, milia berkerumun dalam kelompok, dan mereka sering muncul di hidung, pipi, dan terutama di sekitar mata. Milia memang tidak sedap dipandang dan menyebalkan, tetapi menurut seorang dermatologis Gretchen Frieling, MD dari Boston, milia bukan masalah kesehatan.

Tidak dapat Diekstraksi atau Dipencet Sendiri

Perlu Anda ketahui, pori-pori yang tersumbat biasanya disebabkan oleh kelebihan minyak, kotoran, dan bakteri yang terperangkap di dalam pori-pori dan menciptakan jerawat atau komedo. Tidak seperti milia, komedo dan jerawat dapat diekstraksi.

“Mungkin ada minyak yang terjebak dalam milia juga bersama dengan keratin yang menumpuk, tetapi minyak itu terperangkap jauh lebih dalam dan ditutupi oleh lapisan kulit mati,” jelas pakar kecantikan Elina Fedotova, pendiri Elina Organics Spa and Skincare.

“Itu sebabnya, tidak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tidak akan dapat memecahkan milia seperti jerawat. Milia juga tidak harus selalu muncul dalam pori-pori, terkadang benjolan ini dapat terbentuk di bawah kulit dan bahkan di dalam pori-pori,” kata Dr. Frieling.

Menurut Dr. Nussbaum, masih belum jelas apa yang menyebabkan milia. Sering kali tidak ada alasan spesifik mengapa keratin terjebak. Namun, Anda perlu tahu bahwa orang-orang tertentu memiliki kecenderungan genetik untuk membentuk milia.

“Biasanya orang-orang ini memiliki kulit yang sangat kering dan pori-pori sempit yang membuat minyak sulit untuk keluar dan lebih mudah terperangkap di dalam,” jelas Fedetova.

Tidak hanya itu, rutinitas makeup Anda juga bisa menjadi penyebab munculnya milia ini.

Baca Juga : 5 Cara Atasi Milia di Rumah

“Penyamaran berbahan dasar silikon tebal menutupi kulit dengan lapisan tipis yang memerangkap minyak di pori-pori. Inilah mengapa kamu sering melihat milia di bawah mata karena banyak orang menggunakannya untuk menutupi lingkaran hitam,” tambah Fedotova.

“Milia tidak akan bergerak, tidak peduli berapa banyak tekanan atau tekanan yang Anda terapkan, dan hanya akan menyebabkan jaringan parut jika kamu mencobanya,” ujar Dr. Nussbaum.

Ingat, jangan pernah mencoba untuk menghilangkan milia sendiri. Jadi, Anda perlu menemui seorang profesional untuk menyingkirkan milia itu agar tidak terjadi hal-hal yang bisa merusak jaringan kulit Anda.

Ekstraksi yang aman dan profesional biasanya melibatkan pelapisan benjolan dengan jarum steril untuk menghilangkan pengerasan keratin dan minyak. Kadang ekstraksi milia juga menggunakan jarum yang dipanaskan untuk memecah benjolan.

Pencegahan terhadap Milia

Satu hal yang dapat Anda lakukan adalah menerapkan cara pencegahan milia, terutama jika Anda tahu Anda cenderung akan memilikinya. Menurut Dr. Nussbaum, tidak ada cara yang pasti untuk mencegah milia, tetapi ada beberapa hal yang dapat membantu.

1. Tetap gunakan makeup dan skincare yang non-komedogenik, artinya tidak menyebabkan pori-pori tersumbat.

2. Gunakan produk-produk dengan bahan-bahan yang akan membantu mendorong pergantian sel dan pengelupasan sel, untuk membantu membersihkan sel-sel mati sebelum menumpuk dan mencegah timbulnya benjolan. Anda bisa gunakan retinoid, asam alfa-hidroksi, dan asam beta-hidroksi.

3. Hidrasi. Milia juga lebih mungkin terjadi ketika kulit kering dan serpihan ekstra menumpuk. Kuncinya adalah memilih produk yang mengandung humektan ringan, seperti asam hialuronat, daripada minyak berat.

Itulah serba-serbi milia dan cara tepat untuk menanganinya. Semoga bermanfaat.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.