PortalMadura.Com – Pada dasarnya adegan ranjang suami istri rahasia yang tidak boleh dicerikan kepada orang lain. Termasuk kepada orang tua dan sahabat sendiri. Bahkan, Rasulullah SAW juga melarang umat Islam menceritakan adegan ranjang suami istri kepada orang lain.
Lantas, apa ancaman bagi suami istri yang suka menceritakan adegan ranjang ke orang lain?
Seperti yang dilansir okezone.com dikutip dari buku berjudul ‘Fiqih Cinta’ karya Abdul Aziz Ahmad. Suami istri hendaknya waspada terhadap larangan-larangan yang mungkin pernah atau ingin dilakukan, salah satunya menyeritakan adegan ranjang ke orang lain.
Ditegaskan di buku ini, diharamkan bagi suami istri menceritakan kepada orang lain apa yang terjadi selama kegiatan hubungan suami istri berlangsung, baik dengan isyarat maupun kata-kata.
Diriwayatkan Muslim dan Abu Daud, Nabi SAW bersabda, “Manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah di hari kiamat adalah seorang pria yang menyetubuhi seorang perempuan, kemudian ia menyebarluaskan rahasia perempuan itu.”
Baca Juga: Ini 7 Penyebab Miss V Kering yang Perlu Wanita Ketahui
Imam Ahmad dan Abu Daud dari Abu Hurairah ra., ia berkata “Suatu ketika Rasulullah SAW salat bersama kami. Setelah salam beliau menghadap kami dan berkata, “Apakah ada di antara kalian seorang pria yang jika datang kepada keluarganya (istrinya), menutup pintu rumahnya, dan melepaskan tirainya.
Kemudian ia keluar, lalu bercerita dan berkata: “Aku melakukan ini dengan keluargaku, aku melakukan itu dengan keluargaku.” Lalu mereka diam. Kemudian beliau menghadap para perempuan dan berkata: “Apakah ada di antara kalian yang bercerita?”
Lalu seorang gadis remaja berdiri di atas kedua lututnya, agar Rasulullah SAW dapat melihat dan mendengar kata-katanya, ia berkata: “Ya demi Allah, mereka para pria bercerita, dan mereka para perempuan juga bercerita.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kalian, perbuatan itu seperti perbuatan setan. Orang yang melakukan perbuatan itu sama seperti setan laki-laki dan setan perempuan. Salah satu dari mereka bertemu dengan sahabatnya di jalan. Lalu ia menunaikan keperluannya kepada sahabatnya, sedangkan manusia memperhatikannya.”
Dari penjelasan di atas, tentu hal ini menjadi teguran untuk kita semua agar menyimpan rapat-rapat masalah ranjang ini pada orang lain. Sebab, dengan menjaganya Anda berarti menjaga kehormatan Anda sendiri, pasangan, sekaligus keluarga Anda. Semoga kita dijauhkan dari perbuatan dosa ini. Amin.