Pandeglang Masuk Masa Transisi Darurat Usai Tsunami

Avatar of PortalMadura.com
Pandeglang masuk masa transisi darurat usai tsunami
Petugas mengevakuasi korban tsunami Selat Sunda di Tanjung Lesung, Banten 22 December 2018. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

PortalMadura.Com, – Masa tanggap darurat penanganan bencana tsunami yang melanda Kabupaten resmi berakhir pada 4 Januari 2019.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas , Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan kini penanganan darurat masih dilakukan.

Namun di wilayah masa tanggap darurat sudah selesai dan periode transisi darurat menuju peralihan diberlakukan selama 2 bulan yaitu 6 Januari 2019 hingga 6 Maret 2019.

“Selama masa transisi darurat ini akan dibangun hunian sementara atau huntara,” ujar Sutopo dalam keterangan resminya pada Sabtu.

Sutopo mengatakan Huntara dibangun dengan tujuan menampung pengungsi yang rumahnya rusak berat dan rusak ringan.

Menurut Sutopo, Pemda Pandeglang dan Banten akan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan.

Sedangkan untuk perbaikan rumah rusak berat dan rusak sedang akan diusulkan melalui hibah rehabilitasi dan rekonstruksi ke BNPB.

Selatan perpanjang tanggap darurat

Sementara, untuk penanganan darurat di Kabupaten Lampung Selatan masa tanggap darurat diperpanjang selama 2 minggu yaitu 6 hingga 19 Januari 2019.

Untuk korban tsunami di Lampung Selatan tercatat 120 orang meninggal dunia, 8.304 orang luka, dan 6.999 orang mengungsi dan sebanyak 543 rumah rusak berat, 70 rumah rusak sedang dan 97 rumah rusak ringan.

Tetapi, kata Sutopo, sesuai kesepakatan dan rapat koordinasi tidak ada pembangunan huntara di Lampung Selatan. Namun dengan pembangunan hunian tetap untuk relokasi.

Untuk penanganan darurat di Kabupaten Lampung Selatan masa tanggap darurat diperpanjang selama 2 minggu yaitu 6 Januari 2019 hingga 19 Januari 2019.

Korban tsunami di Lampung Selatan tercatat 120 orang meninggal dunia, 8.304 orang luka, dan 6.999 orang mengungsi.

Sebanyak 543 rumah rusak berat, 70 rumah rusak sedang dan 97 rumah rusak ringan.

Sutopo menyampaikan sudah tersedia lahan seluas 2 hektare untuk pembangunan hunian tetap atau huntap. Balai Besar Wilayah Sungai Kementerian PU Pera akan melakukan land clearing, Dinas PU Kabupaten Lampung Selatan akan menyiapkan siteplan, desain dan rencana anggaran.

“Bupati Lampung Selatan akan mengajukan dana siap pakai BNPB untuk pembangunan huntap dan fasilitasnya dalam relokasi,” kata dia. dilaporkan Anadolu Agency, Senin (7/1/2019).

Sebelumnya, tsunami melanda pantai di sekitar Selat Sunda, pada 22 Desember 2018. Tsunami tersebut dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Hingga kini, BNPB mencatat 437 korban jiwa akibat bencana tsunami tersebut.

Sementara itu, 10 orang masih dinyatakan hilang, 9.061 orang mengalami luka-luka, dan 16.198 orang mengungsi. (AA)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.