Pasar Candi Dibangun Swadaya Kini Ludes Terbakar, Retribusi Masuk Pemkab Sumenep

Avatar of PortalMadura.com
Pasar Candi Dibangun Swadaya Kini Ludes Terbakar, Retribusi Masuk Pemkab Sumenep
Bekas kebakaran Pasar Candi Sumenep diberi garis polisi (Foto @portalmadura.com)

https://www.youtube.com/watch?v=lTG23hm6bwk

PortalMadura.Com, merupakan pasar tradisional terbesar di wilayah Pantura Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kini tersisa puing-puing kios yang ludes terbakar pada Rabu (25/3/2020) sekitar pukul 14.30 WIB. Versi polisi, 86 kios ludes dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 2,5 miliar.

Penelusuran PortalMadura.Com, Pasar Candi, Kecamatan Dungkek, Sumenep ini dibangun melalui swadaya para pedagang pada tahun 2008. Kala itu, dikoordinir oleh Kepala Desa Candi, Imam Santoso.

“Pembangunan pasar itu bukan dari pemerintah. Saat saya masih menjabat, itu swadaya dengan sistem sumbang-pinjam,” kata Imam Santoso pada PortalMadura.Com, Kamis (26/3/2020).

Istilah sumbang-pinjam, kata dia, dananya dari pedagang itu sendiri yang dikelola oleh pihak swasta (pihak ketiga). Dana itu untuk membangun pasar dan hasilnya dikelola oleh koperasi pedagang.

Imam Santoso yang berakhir menjabat tahun 2013 ini masih ingat pertama kali musyawarah untuk membangun pasar dengan cara swadaya.

“Rapat pertama dengan pedagang tanggal 29 Maret 2008. Jadi, diawali dengan musyawarah dan akhirnya pasar dibangun dan perkembangannya luar biasa,” jelasnya.

Pasar Candi, kata dia, dibangun di lahan percaton milik Pemerintah Desa Batang-batang Laok, namun para pedagang tetap mempunyai kewajiban untuk membayar kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep.

“Retribusi pasar tetap diberlakukan. Masuk ke Pemkab, desa tidak tahu pada saat saya menjabat. Dan pembangunan pasar murni swadaya. Artinya, bukan dibangun yang dananya bersumber dari pemerintah,” pungkasnya.(*)

Baca Juga : Kamis Pagi, Begini Penampakan Bekas Kebakaran Pasar Candi, Sumenep

Baca Juga : Kebakaran Pasar Candi, 86 Kios Ludes, Kerugian Ditaksir Rp2,5 Miliar

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.