Pemugaran Makam Ki Demung Plakaran Kental Sentuhan Majapahit

Avatar of PortalMadura.com
Pemugaran Makam Ki Demung Plakaran Kental Sentuhan Majapahit
Gapura kembar yang jadi pintu masuk komplek makam Ki Demung Plakaran. (Foto: Agus Hidayat)

Batu Andhesit 1,5 Ton dari Trowulan

Pemugaran Makam Ki Demung Plakaran Kental Sentuhan Majapahit
Makam dan Nyi Ageng Mamah setelah dipugar. (Foto: Agus Hidayat)

Hingga pertengahan 2018, kondisi yang berdampingan dengan makam menantunya Nyi Ageng Mamah kurang tersentuh perawatan. Kedua makam leluhur tersebut memang lebih tinggi dan lebih besar dibanding makam lain di sekitarnya. Namun kebersihan serta keindahan makam kurang terjaga.

Pemerintah Daerah akhirnya memugar kedua makam tersebut. Wacana pemugaran sebenarnya telah bergulir tahun 2017. Upaya ini tak lain sebagai bentuk kepedulian serta penghargaan terhadap leluhur. Juga sebagai bentuk nyata pelestarian situs bersejarah berupa makam.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangkalan yang diberi mandat perihal pemugaran. Setelah dilakukan survei lokasi serta masukan dari berbagai pihak terkait, pemugaran yang memakan waktu sebulan lebih selesai dikerjakan pertengahan Agustus 2018.

“Detil pengerjaan pemugaran meliputi penggantian atau perombakan makam, pembuatan tembok sekeliling, pembuatan gapura, pembuatan cungkup, serta sarana penunjang lainnya,” urai Agus Suprianto, konseptor sekaligus ketua pelaksana teknis pemugaran yang didatangkan langsung dari Trowulan, Mojokerto.

Sentuhan Majapahit memang terlihat kental di komplek makam Ki Demung Plakaran. Lantai pada pintu masuk berupa gapura kembar yang menyerupai candi, dibuat sedikit berundak. Pada kedua tembok (kanan-kiri) sebelum gapura kembar juga terdapat logo Surya Majapahit berwarna emas dengan latar belakang hitam.

Di bagian atas tembok (kanan-kiri) dihiasi mahkota, yang didalamnya terdapat lampu sebagai sarana penerangan saat malam hari. Mahkota juga ditempatkan di setiap pilar tembok sekeliling komplek makam yang juga tersusun dari bata merah.

“Selain karena Ki Demung Plakaran keturunan Majapahit dari Raja Brawijaya V (Bhre Kertabhumi), ukiran yang ada di Makam Agung juga berciri Majapahit. Dua hal itu yang meyakinkan saya untuk memasukkan simbol Majapahit, utamanya di gapura dan tembok sekeliling makam,” ungkap Agus kepada PortalMadura.Com beberapa waktu lalu.

Makam Ki Demung Plakaran dan Nyi Ageng Mamah yang semula hanya gundukan tanah berbingkai semen dan keramik, kini terbuat dari batu andhesit yang dipenuhi ukiran. Agus mendatangkan jenis batu alam tersebut dari Trowulan. Termasuk juga ribuan bata merah serta bahan untuk pemugaran lainnya.

Baca Juga : Keturunan Prabu Brawijaya V yang Gemar Berkelana dan Bertapa

“Awalnya dua batu tersebut berupa bongkahan kira-kira seukuran box mobil pick up. Berat per batu mencapai 1,5 ton. Setelah sampai disini (komplek makam) barulah dibentuk dan diukir sesuai yang diinginkan,” tegasnya.

Pohon bidara yang menaungi kedua makam leluhur dari teriknya mentari dan hujan. Bukannya diabaikan, melainkan permintaan masyarakat setempat. Cungkup memang dibangun bersebelahan dengan makam, namun difungsikan bagi para peziarah. Sementara cungkup lainnya berada tak jauh dari makam.

Lantai cungkup terbuat dari batu granit. Sedangkan empat pilar cungkup tersusun dari kombinasi warna batu andhesit yang disimbolkan sebagai motif batik Madura. Ukiran kayu dibagian atap cungkup identik dengan gaya ukiran Madura. Sebuah mahkota lambang kebesaran menjadi hiasan di bagian paling atas cungkup.

“Kini makam Ki Demung Plakaran dan Nyi Ageng Mamah terlihat indah berbalut karya seni. Dengan harapan tak hanya lebih dikenal, tapi makin banyak peziarah yang datang untuk mendoakan. Ini sebuah instrumen jika pelestarian bukti sejarah tak boleh dianggap sebelah mata,” harap Agus.

Bersambung Ki Demung Plakaran, Sosok Dibalik Berdirinya Kerajaan Madura Barat (Part-3)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.