Pengabdian, Hafifatul Masruroh Ajak Warga Buat Masker Kain Mandiri

Avatar of PortalMadura.com
Pengabdikan, Hafifatul Masruroh Ajak Warga Buat Masker Kain Mandiri
Latihan pembuatan masker (Ist for @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Mahasiswa tingkat akhir selalu identik dengan tugas akhir dan pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat lebih dikenal dengan istilah Kuliah Kerja Nyata atau disingkat dengan KKN.

Namun, pengabdian kali ini nampak berbeda karena adanya pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir di tengah masyarakat. Hal ini menyebabkan sistem pengabdian masyarakat harus dimodifikasi sedemikian rupa oleh pihak Perguruan Tinggi. Untuk meminimalisir adanya masalah baru yang akan berdampak langsung kepada mahasiswa dan juga masyarakat setempat.

Kendati demikian, Perguruan Tinggi tetap melaksanakan pengabdian, salah satu contohnya adalah dengan dilakukannya pengabdian masyarakat secara daring (online) yang bertemakan “”. Dan nantinya selama proses berlangsung diharuskan untuk selalu memerhatikan protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh Pemerintah Indonesia.

Salah satu Perguruan Tinggi yang sedang melakukan pengabdian masyarakat adalah Universitas Trunojoyo Madura (UTM), melalui program kerja dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Pengabdian dilakukan berdasarkan tempat asal atau tempat mukim dari masing-masing mahasiswa, sedangkan tema yang diusung adalah “Satuan Gugus Covid 19 UTM”.

Berbagai ide dan program kerja ditawarkan oleh Mahasiswa dalam pengabdian tersebut yang sejalan dengan langkah pencegahan Covid-19 di desanya masing- masing.

Sebut saja Hafifatul Masruroh yang merupakan mahasiswi program studi S1 akuntansi yang tengah mengikuti pengabdian masyarakat dan didampingi oleh dosen pembimbingnya, Allyvia Camelia, S.I.Kom.,M.I.Kom.

Pengabdian bertempat di Desa Lesong Daja, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan. Salah satu program kerja yang dibuat, penyuluhan kain menggunakan jahit tangan. Dengan tujuan untuk mengajak masyarakat sekitar khususnya ibu rumah tangga dan remaja agar mereka dapat membuat masker secara mandiri ke depannya dengan menggunakan alat dan bahan yang mudah didapat.

Alasan mengajukan program kerja tersebut dilandasi adanya kesadaran pemakaian masker yang masih minim di lingkungan masyarakat. Alasan lainnya karena mahalnya harga masker di pasar dan toko terdekat.

Salah satu warga menyatakan bahwa “Saya ingin membeli masker di pasar, namun harganya terlalu mahal. Biasanya harga satu masker kain hanya berkisar Rp. 5000. Akan tetapi saat ini harganya melonjak naik menjadi Rp. 15.000 per masker, sebab itu saya tidak membeli dan menggunakannya,” ucap Ibu Riski.

Pengabdikan, Hafifatul Masruroh Ajak Warga Buat Masker Kain Mandiri
Pembagian masker (Ist for @portalmadura.com)

“Saya ingin mengadakan penyuluhan membuat masker kain jahit tangan, bahan dan peralatannya mudah didapatkan. Bahan utama yang digunakan bisa menggunakan kain baru maupun kain bekas yang berasal dari baju yang tidak terpakai namun masih layak digunakan” kata Hafifatul selaku pemilik program kerja tersebut.

Kain bekas dan jahit tangan dipilihnya agar masyarakat tidak terbebani dan tertarik dalam mengikuti penyuluhan tersebut. Dengan harapan penyuluhan dalam pembuatan masker kain disambut antusias oleh semua kalangan, baik dari kalangan remaja hingga ibu rumah tangga.

Menurut mereka dengan adanya penyuluhan pembuatan masker ini secara tidak langsung juga memperkenalkan kepada mereka macam-macam dan teknik cara menjahit menggunakan tangan dengan baik dan benar. Di samping itu juga memiliki nilai ekonomis yang dapat dijual kembali.

Mengajak masyarakat membuat masker kain secara mandiri termasuk juga dalam rangka pencegahan Covid-19 di Desa Lesong Daja. Dengan cara tersebut masyarakat dapat dengan mudah memakai masker karena mereka telah memiliki pengetahuan dalam pembuatan masker secara mandiri tanpa harus memikirkan harga yang harus dibayar.

Selain melakukan penyuluhan, Hafifatul juga membagikan masker kain gratis kepada masyarakat yang membutuhkan seperti anak sekolah, pedagang, dan pemilik toko kelontong di sekitar rumahnya.

Hal tersebut dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah terutama pada saat pandemi seperti ini. Diharapkan pula langkah dan cara tersebut dapat efektif dalam pencegahan penyebaran Covid-19 terhadap masyarakat setempat.(*)

Pengirim : Ifa mahasiswi UTM (WA 0852 5806 0xxx)

“Redaksi PortalMadura.Com menerima tulisan opini, artikel dan tulisan lainnya yang sifatnya memberi sumbangan pemikiran untuk kemajuan negeri ini. Dan semua isi tulisan di luar tanggung jawab Redaksi PortalMadura.Com.”

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.