Perang ‘Palopor’

Avatar of PortalMadura.com
Perang 'Palopor'
Istimewa

oleh : Zarnuji*

Keberlangsungan sebuah kerajaan tidak hanya ditentukan oleh seorang pemimpin. Di bawah raja atau kaisar masih banyak penggawa yang bertugas menjaga keutuhan negaranya. Pada masa lalu, para jenderal dan panglima yang bertempur di medan perang merupakan penentu kelangsungan kerajaannya. Bahkan, dari kecerdasan siasat perang yang digencarkan, mereka juga dapat melakukan ekspansi wilayah kekuasaannya hingga ke sejumlah daerah.

Seperti halnya Kertanegara dapat memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari karena kehebatan Mahisa Anengah, Kebo Anabrang, dan beberapa patih lainnya. Karena itulah Kertanegara secara leluasa dapat menjalankan Cakrawala Mandala Dwipantara. Kerangka politik itu bertujuan menyatukan kerajaan-kerajaan di Nusantara, termasuk perluasan wilayah ke Kerajaan Melayu di Dharmasraya, Sumatra pada 1275 atau yang lebih dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu.

Begitu juga Raden Wijaya, perintis Kerajaan Majapahit itu dapat mengusir tentara Mongol saat berada di tanah Jawa karena kesigapan Ranggalawe, Lembusora, dan perwira tinggi lainnya. Mereka berhasil melucuti senjata tentara utusan Kaisar Kubilai Khan dan mengubrak-abriknya hinggga lari terbirit-birit meninggalkan Pulau Jawa pada 1293.

Sedangkan saat Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani dan putranya, Dyah Hayam Wuruk Sri Rajasanagara, memimpin Kerajaan Majapahit, ada Gajah Mada sebagai Patih Amangkubhumi dan patih lainnya yang melancarkan program politik penyatuan Nusantara (Slamet Muljana, 1983: 166 dan 192).

Para rakkrian (patih) yang memberikan kontribusi besar dalam menyukseskan pemerintahan ternyata juga ditiru masyarakat Madura, terutama dalam pelean kalebun (pemilihan kepala desa/pilkades). Pada pelean kalebun atau ceplo’an, seorang calon biasanya menggunakan jasa tim untuk memaksimalkam perolehan suara pada pesta demokrasi di tingkat desa.

Masyarakat Madura menyebut tim cakades berbeda-beda tiap kabupaten atau bahkan tiap desa. Tapi, biasanya mereka mengerti perbedaan penyebutan itu. Ada yang menyebut papate, palopor, panglima, panyampeng, atau sebagian lainnya menyebut pantong. Sedangkan bagi pendukung cakades secara umum disebut orengnga (orangnya).

Papate dalam bahasa Indonesia disebut patih. Suku kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Sanskerta yaitu “pati” yang berarti pemimpin tentara (Arif Budi Wurianto, 2015: 125-134). Kemudian palopor sama artinya dengan pelopor yang merupakan serapan dari bahasa Belanda, yaitu voorloper yang berarti orang terdepan dalam suatu misi.

Selanjutnya adalah panglima dan panyampeng yang merupakan serapan dari bahasa Melayu. Panglima berarti pemimpin pasukan dan panyampeng berasal dari kata “samping” (Melayu) yang mendapat ter-ater atau awalan pan yang berarti orang yang berada di sebelah kiri atau kanan atau dengan arti lain adalah pengawal.

Selain itu, sebagian warga menyebut pantong, yaitu orang yang diberi tugas menggalang suara di wilayah yang sudah ditentukan. Kata tersebut tidak jauh berbeda maknanya dengan mantong. Hanya, kata mantong digunakan untuk penyebutan petani penggarap lahan garam dengan wilayah garapan yang juga sudah ditentukan.

Para palopor antar calon biasanya tampak aktif dalam penjaringan suara ketika menjelang hari H ceplo’an. Mulai dari pengumpulan sejumlah warga di suatu tempat, mendatangi tiap rumah untuk mengajak mencoblos calon, hingga penyediaan sarana transportasi untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Pada saat itulah sering kali terjadi konflik antar palopor sehingga tak heran kalau banyak orang menyebut, pilkades tak lain sebagai perang palopor (persaingan antar pelopor).

Di akhir tulisan ini, penulis berharap semoga pilkades Sumenep serentak yang dijadwalkan 25 November 2021 berjalan tertib, aman, dan lancar. Amin. (**)

*Penulis adalah Humas dan Dosen FISIP Unija

“Redaksi PortalMadura.Com menerima tulisan opini, artikel dan tulisan lainnya yang sifatnya memberi sumbangan pemikiran untuk kemajuan negeri ini. Dan semua isi tulisan di luar tanggung jawab Redaksi PortalMadura.Com”.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.