Puasa Saat Maulid Nabi, Bagaimana Hukumnya?

Avatar of PortalMadura.com
Puasa Saat Maulid Nabi, Bagaimana Hukumnya?
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Malam kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan malam yang sangat mulia. Beliau lahir di Mekkah yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah.

Pada setiap peringatan hari lahir Rasulullah tersebut umat muslim dianjurkan untuk membaca selawat Nabi sebanyak-banyaknya, berbuat baik, sedekah dan mengungkapkan kebahagiaan. Lantas bagaimana dengan puasa, bolehkah seorang muslim berpuasa di hari Maulid Nabi?.

Sebenarnya, tidak ada riwayat yang menganjurkan puasa di saat Maulid Nabi. Puasa sunah ada dua, yakni puasa sunah mutlak dan puasa sunah muqayad. Puasa sunah mutlak dikerjakan tanpa dibatasi waktu maupun tempat tertentu.

Puasa ini bisa dikerjakan kapanpun selama tidak bertepatan dengan hari terlarang puasa, seperti hari raya, hari tasyrik, hari Jumat saja, atau hari Sabtu saja.

Sedangkan puasa sunah muqayad adalah puasa sunah yang dikerjakan pada hari tertentu, berdasarkan anjuran Islam.

Misalnya puasa Asyura di tanggal 10 Muharam, puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah, puasa Senin-Kamis setiap pekan, puasa hari putih (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan), puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Sya'ban, serta masih ada beberapa puasa yang lain.

Dari sekian banyak puasa sunah muqayad, tidak ada anjuran untuk melaksanakan puasa Maulid Nabi. Terkecuali jika Maulid Nabi jatuh pada hari Senin atau Kamis.

Itu pun niat puasa yang dilakukan adalah puasa sunah Senin atau Kamis. Sedangkan Rasulullah melaksanakan puasa hari Senin karena ada dua hal. Berikut riwayatnya:

Dari Abu Qatadah al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ditanya tentang kebiasaan beliau berpuasa hari senin. Beliau menjawab,

Itu adalah hari di mana aku dilahirkan dan hari aku diutus” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain, dalam sebuah hadis dari Usamah bin Zaid, beliau ditanya tentang alasan sering melaksanakan puasa senin dan kamis. beliau menjawab,

Dua hari ini dilaporkan amal kepada Rabbul alamin, dan aku ingin, ketika amalku dilaporkan, aku dalam kondisi puasa” (HR. An-Nasa'i, dan dinilai hasan shahih oleh al-Albani).

Demikian hukum berpuasa saat hari kelahiran Rasulullah. Semoga informasi ini bermanfaat. Wallahu A'lam. (islamidia.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.