Soal Pembangunan Desa, Puluhan Warga Guluk-guluk Sumenep Luruk Kantor Kecamatan

Avatar of PortalMadura.com
Soal Pembangunan Desa, Puluhan Warga Guluk-guluk Sumenep Luruk Kantor Kecamatan
Warga Guluk-guluk Sumenep Ngeluruk Kantor Kecamatan, Jumat (22/9/2017)

PortalMadura.Com, – Puluhan warga Desa/Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ngeluruk kantor kecamatan setempat. Mereka mempertanyakan pekerjaan proyek yang dibiayai melalui Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) di desanya. Sebab, selain berada di satu dusun, juga pekerjaannya diduga tidak sesuai bestek.

“Kedatangan kani ke sini (kantor kecamatan, red) untuk mempertanyakan pekerjaan proyek di desa yang hanya terpusat di satu dusun,” kata salah satu warga setempat, Subli Bangal, Jumat (22/9/2017).

Ia menyatakan, realisasi tahun 2015 itu hanya terpusat di Dusun Gang Asem, sementara di desa tersebut memiliki 14 dusun sehingga, pemerintahan desa terkesan menganak tirikan 13 dusun lainnya.

“Pada tahun 2016, pemerintahan desa juga diduga memark up anggaran melalui DD dan ADD tersebut. Salah satunya pembelian semen dianggarkan Rp 69 ribu per sak. Padahal mayoritas harga semen hanya Rp 50 ribu per sak dan harga pembelian aspal juga diduga di mark up, yang dianggarkan sebesar Rp 1,9 juta,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, sesuai di RAB adalah pengaspalan, tapi realisasinya hanya dikerjakan bentuk lapen. “Anggarannya pun mecapai Rp 100 juta,” tegasnya.

Ia juga mengaku menemukan adanya proyek jalan di Dusun Guluk-guluk Timur bagian utara dinilai tidak sesuai bestek. Indikasinya, pekerjaan yang dibiayai melalui ADD hanya memakai batu pecah ukuran 15×30.

“Padahal sesuai RAB pekerjaan itu harusnya memakai batu pecah ukuran 15×20 kemudian batu pecah ukuran 10×15. Setelah itu dipasangi batu pecah ukuran 4×7, yang kemudian diatasnya dipasang pasir batu (sirtu) atau serbuk batu putih, baru kemudian di wales,” tegasnya.

Hal serupa terus terjadi hingga pelaksanaan DD-ADD tahun 2017. Banyak proyek di Desa/Kecamatan Guluk-guluk tanpa dilengkapi papan nama.

“Selama tiga tahun terakhir sepertinya tidak ada perbaikan. Maka dari itu, kami harap camat menindak lanjuti temuan kami,” imbuhnya.

Sementara itu Camat Guluk-guluk, Sutrisno mengapresiasi kedatangan para warga. Karena itu merupakan bentuk kepedulian masyarakat dalam mengawal realisasi DD-ADD di Desa Guluk-guluk tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi. Sebab ini sebagai bentuk kontrol terhadap pekerjaan proyek yang dibiayai DD dan ADD,” jelas Camat Guluk-guluk. (Arifin/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.