Umat Muslim, Ini 5 Keutamaan Mencintai Orang Miskin

Avatar of PortalMadura.Com
Umat Muslim, Ini 5 Keutamaan Mencintai Orang Miskin
ilustrasi

PortalMadura.Com – Sebagai umat muslim diwajibkan baginya untuk saling mencintai, baik kondisi kaya ataupun miskin. adalah tanda ikhlasnya cinta seseorang.

Si miskin tidak memiliki materi atau harta yang banyak. Beda halnya dengan seseorang yang mencintai orang kaya, pasti ada maksud lain dan tidak ikhlas. Si miskin yang dicintai adalah mereka yang taat kepada Allah, mengerjakan seluruh perintah Allah dan menjauhi larangannya. Inilah di antara alasan kenapa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan do'a yang demikian kepada kita.

Dalam hadits qudsi, Allah Ta'ala berfirman,

“Wahai Muhammad, jika engkau shalat, ucapkanlah do'a: Allahumma inni as-aluka fi'lal khoiroot wa tarkal munkaroot wa hubbal masaakiin, wa an taghfirolii wa tarhamanii, wa idza arodta fitnata qowmin fatawaffanii ghoiro maftuunin.

As-aluka hubbak wa hubba maa yuhibbuk wa hubba ‘amalan yuqorribu ilaa hubbik (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon pada-Mu supaya bisa mencintai orang miskin, ampunilah (dosa-dosa)ku, rahmatilah saya, jika Engkau menginginkan untuk menguji suatu kaum maka wafatkanlah saya dalam keadaan tidak terfitnah.

Saya memohon agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu)”. Dalam lanjutan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan, “Ini adalah benar. Belajar dan pelajarilah”. (HR. Tirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Berikut keutamaan mencintai orang miskin.

Mencintai orang miskin akan mudah mendapatkan barokah serta memperoleh rizki dan pertolongan Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896).

Mencintai dan dekat dengan orang miskin berarti semakin dekat dengan Allah pada hari kiamat.

Dalam hadits Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah aku bersama dengan orang-orang miskin pada hari kiamat”. ‘Aisyah berkata, “Mengapa –wahai Rasulullah- engkau meminta demikian?” “

Orang-orang miskin itu masuk ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya. Wahai ‘Aisyah, janganlah engkau menolak orang miskin walau dengan sebelah kurma. Wahai ‘Aisyah, cintailah orang miskin dan dekatlah dengan mereka karena Allah akan dekat dengan-Mu pada hari kiamat”, jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi no. 2352. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Mencintai orang miskin adalah landasan kecintaan pada Allah.

Para ulama menjelaskan bahwa mencintai orang miskin adalah landasan kecintaan pada Allah. Karena orang miskin tidaklah memiliki materi dibanding orang kaya.

Namun seseorang harus mencintai si miskin itu karena Allah, artinya semakin si miskin itu beriman, ia pun semakin menaruh cinta padanya. Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena-Nya, memberi karena-Nya, dan tidak memberi juga karena-Nya, maka ia telah sempurna imannya” (HR. Abu Daud no. 4681, Tirmidzi no. 2521, dan Ahmad 3: 438. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Mencintai orang miskin termasuk dalam wasiat Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwasiat pada Abu Dzar Al Ghifari di mana Abu Dzar berkata,

“Kekasihku (Rasulullah) shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit,(6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau menasehatiku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia” (HR. Ahmad 5: 159. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Memperjuangkan kehidupan orang miskin termasuk jihad di jalan Allah

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Orang yang membiayai kehidupan para janda dan orang-orang miskin bagaikan orang yang berjihad fii sabiilillaah.” Saya (perawi) kira beliau bersabda, “Dan bagaikan orang yang shalat tanpa merasa bosan serta bagaikan orang yang berpuasa terus-menerus” (HR. Muslim no. 2982).

Itulah 5 keutamaan mencintai orang miskin. Untuk itu wajib bagi seluruh umat muslim untuk dekat dan saling menyayangi antar umat muslim baik dalam kondisi apapun. Semoga bermanfaat. (dalamislam.com/Anek)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.