Upaya Wujudkan Industri Hijau Jawa Timur

Avatar of PortalMadura.com
Upaya Wujudkan Industri Hijau Jawa Timur
Alvin Sugeng Prasetyo (ist)

Ekonomi Jawa Timur

Kontribusi Jawa Timur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia periode 2021-IV sebesar 14,48%, sehingga menjadi lokomotif perekonomian Nasional. Oleh sebab itu, Pemerintah Jawa Timur dituntut mempertahankan stabilitas makroekonomi.

Ada 3 kunci mempertahankan stabilitas makroekonomi Jawa Timur yaitu percepatan dan perluasan jangkauan vaksin, menjaga daya beli masyarakat, dan menjaga kepercayaan investor. Jika tiga kunci tersebut diterapkan dengan konsisten, maka ekonomi Jawa Timur kuat dan diprediksi bangkit.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur periode 2021-IV secara c-to-c sebesar 3,57%. Hal ini menjadi indikator bahwa kinerja Jawa Timur lebih baik dibandingkan sebelumnya yang mengalami kontraksi. Sisi permintaan, secara c-to-c menunjukkan konsumsi rumah tangga tumbuh 2,69 %, investasi tumbuh sebesar 1,29 %, namun kinerja ekspor melambat sebesar 1,61 %.

Sisi penawaran memiliki kinerja lebih bagus dibandingkan sebelumnya, karena hampir seluruh kinerja lapangan usaha utama di Jawa Timur mengalami perbaikan. Aktivitas ekonomi sisi permintaan dan panawaran membaik karena penerapan PPKM level semakin longgar.

Industri dan Kualitas Lingkungan Jawa Timur

Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur mengalami transformasi ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industri. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi industri terhadap PDRB Jawa Timur 2021-IV sebesar 31,12%. Jika dihitung dengan industri nasional, maka menyumbang sebesar 23,37%.

Ini menjadikan Jawa Timur sebagai pusat pertumbuhan industri. Oleh sebab itu, industri pengolahan menjadi sektor strategis Jawa Timur. Transformasi ekonomi tersebut menyelesaikan masalah, namun muncul masalah baru. Permasalahan antara industri dan lingkungan. Seperti yang diungkapkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, jumlah populasi Jawa Timur tahun 2020 mencapai 40,66 juta jiwa berpotensi menghasilkan limbah makanan ± 4,68-7,48 juta ton/tahun.

Hal ini berarti peningkatan populasi Jawa Timur berdampak positif pada output industri makanan dan minuman, namun disisi lain menimbulkan masalah lingkungan. Kemudian, berdasarkan kajian yang dilakukan oleh PT Jatim Graha Utama (JGU) bahwa potensi limbah industri bahan berbahaya beracun (B3) dari Jawa Timur mencapai 170 ton per tahun, namun yang sudah teratasi baru 36 persen, dan manajemen pengolahan limbah B3 harus dibawa ke Cileungsi Bogor, dengan biaya yang sangat mahal. Hal ini menjadi masalah serius yang segera diselesaikan, agar pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tinggi dan ramah lingkungan.

Laporan IKLH 2020, skor Jawa Timur 67,1 (kategori cukup baik), kemudian, skor indeks kualitas air Jawa Timur 56,13 (kategori sangat kurang). Hal ini ada pencemaran kualitas air yang bersumber dari kegiatan permukiman dan industri, terutama UMKM yang belum profesional mengelola limbah serta banyak sampah rumah tangga dibuang langsung ke sungai. Kondisi tersebut menjadi ancaman peningkatan pencemaran terhadap lingkungan.

Kalau industri besar pengelolaan limbah lebih profesional dibandingkan dengan UMKM, namun butuh biaya yang tidak murah bagi industri besar jika menggunakan renewable energy. Selain itu, bahwa jika nantinya memang benar menggunakan renewable energy, maka beban operasional industri mengalami peningkatan, dan harga output lebih mahal. Hal ini berimbas pada daya beli masyakarat, mampu atau tidak membeli. Jangan sampai terjadi over supply. Oleh sebab itu, Pemerintah Jawa Timur harus membantu pengembangan renewable energy dan menjaga daya beli masyakarat.

Mewujudkan Industri Hijau Jawa Timur

Gagasan industri hijau di Jawa Timur telah tertuang dalam NAWA BHAKTI SATYA, yaitu program Jawa Timur Harmoni. Hal ini berarti Pemerintah Jawa Timur memberikan peluang pembangunan ekonomi Jawa Timur yang berorientasi pada aspek lingkungan dan ekosistem.

Dalam mewujudkan industri hijau dapat dilakukan dengan mendorong investasi hijau pada sektor industri. Pemerintah Jawa Timur menarik investasi hijau melalui forum bisnis secara berkelanjutan dan memberikan insentif keuangan untuk proyek renewable energy. Jika banyak investor yang tertarik konsep investasi hijau, maka peluang wujudkan industri hijau di Jawa Timur semakin besar. Intinya, membangun industri baru dengan menerapkan prinsip industri hijau.

Kemudian dalam mewujudkan industri hijau, pemerintah provinsi Jawa Timur nantinya dapat membagi kategori industri hijau menjadi 3 bagian peripheral region, specialized region, dan metropolitan region. Peripheral region merupakan wilayah industri hijau yang tidak memiliki spesialisasi, lemah, dan terbatas, serta upgrading existing embryonic green industries.

Specialized region merupakan wilayah industri hijau yang kuat dalam inovasi, namun lemah dalam penyediaan generic resources. Metropolitan region merupakan wilayah industri hijau yang strong dan comprehensive. Wilayah ini dapat mengembangkan teknologi baru dan dapat mengalihkan sumber daya dirty to green industries. Hal ini bisa menjadi bahan membuat roadmap percepatan green industry Jawa Timur.

Selanjutnya, restrukturisasi dan inovasi mesin bagi industri yang masih menggunakan mesin lama. Pembinaan dan pengawasan secara berkala pengelolaan lingkungan bagi pelaku industri, mengingat mayoritas UMKM Jawa Timur berskala home industry yang limbahnya tidak dikelola dengan profesional. Serta, perlu akselerasi Pusat Pengelolaan Sampah dan Limbah Industri Bahan Berbahaya Beracun (PPSL B3) yang telah diinisiasi Pemerintah Jawa Timur.

Bagaimana dengan industri yang sudah ada dan masih belum optimal mengelola limbah?. Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menerbitkan perda No. 3 tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi. Dengan landasan hukum tersebut, industri harus melakukan pendekatan 4R, yaitu reduce, reuse, dan recycle, serta recovery. Jadi, mengembangkan industri yang sudah ada menuju industri hijau.(**)

*Penulis : Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Trunojoyo Madura.

“Redaksi PortalMadura.Com menerima tulisan opini, artikel dan tulisan lainnya yang sifatnya memberi sumbangan pemikiran untuk kemajuan negeri ini. Dan semua isi tulisan di luar tanggung jawab Redaksi PortalMadura.Com”.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon
Penulis: Alvin Sugeng Prasetyo*Editor: Hartono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.